KONSERVASI

Populasi Paus Right Atlantik Naik Setelah 100 Tahun Terancam Punah

Setelah lebih dari satu abad berada di ambang kepunahan, paus Right Atlantik Utara (Eubalaena glacialis) akhirnya menunjukkan

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
PAUS - Setelah lebih dari satu abad terancam punah, paus Right Atlantik Utara akhirnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Tahun 2024 mencatat kenaikan populasi lebih dari 2 persen, dengan delapan anak paus lahir dan tidak ada kematian yang terdeteksi. Meski jumlahnya baru mencapai 384 ekor, kabar ini memberi harapan baru bagi konservasi laut. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Setelah lebih dari satu abad berada di ambang kepunahan, paus Right Atlantik Utara (Eubalaena glacialis) akhirnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Laporan terbaru dari North Atlantic Right Whale Consortium mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, populasi spesies laut yang sangat terancam punah ini meningkat lebih dari 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kelahiran delapan anak paus baru telah meningkatkan jumlah populasi menjadi sekitar 384 ekor.

Baca juga: Bikin Heboh Wisatawan! 8 Ekor Hiu Paus Muncul di Botubarani Gorontalo

Meski kenaikan ini tergolong kecil, para peneliti menyambutnya sebagai perkembangan yang menggembirakan. Sejak 2020, populasi paus Right Atlantik Utara telah meningkat lebih dari 7 persen, sebuah pencapaian penting setelah dekade sebelumnya mengalami penurunan drastis hingga 25 persen.

“Selalu menyenangkan bisa berbagi kabar positif tentang spesies yang sangat terancam punah ini,” ujar Heather Pettis, pemimpin program penelitian paus Right di New England Aquarium. “Kenaikan kecil dalam estimasi populasi, ditambah tidak adanya kematian yang terdeteksi dan lebih sedikit cedera dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, membuat kami sedikit optimis terhadap masa depan paus Right Atlantik Utara.”

Namun Pettis menegaskan bahwa belum saatnya berpuas diri. Meski belum ada kematian yang tercatat sepanjang tahun ini, banyak paus yang masih mengalami cedera atau dalam kondisi kesehatan buruk, dan tingkat kelahiran masih rendah.

Nama “Right whale” sendiri berasal dari masa lalu, ketika paus jenis ini dianggap sebagai “paus yang tepat” untuk diburu karena berenang lambat dan mengapung setelah mati. Akibat perburuan intensif, pada awal 1890-an spesies ini nyaris punah.

Kini, paus Right Atlantik Utara telah dilindungi, namun tetap menghadapi ancaman serius. Mereka berisiko mati akibat tabrakan dengan kapal dan terjerat alat tangkap ikan.

Menurut organisasi lingkungan Oceana, setiap tahun sekitar seperempat populasi paus ini di AS dan Kanada terjerat alat tangkap, dan sekitar 85 persen dari mereka pernah mengalami jeratan setidaknya sekali.

“Deteksi jeratan sangat menantang karena membutuhkan dua hal: orang yang sedang mengamati dan paus yang berada di lokasi yang sama saat itu,” jelas Philip Hamilton, ilmuwan senior di Anderson Cabot Center, New England Aquarium.

Upaya untuk mengurangi kematian paus termasuk zona bebas penangkapan sementara dan penggunaan alat tangkap tanpa tali (ropeless gear), namun program-program ini membutuhkan dukungan komunitas yang kuat.

“Jalan menuju pemulihan populasi ini masih panjang,” kata Pettis.

“Paus Right Atlantik Utara harus terus berenang, dan kita harus membiarkan mereka melakukannya.”

Dengan sedikit peningkatan populasi dan berkurangnya cedera, tahun 2024 menjadi titik terang dalam perjuangan panjang konservasi paus Right Atlantik Utara.

Namun tantangan besar masih membentang di depan, dan keberhasilan jangka panjang akan bergantung pada komitmen bersama untuk melindungi mereka dari ancaman yang terus mengintai di lautan. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved