Berita Gorontalo

Gorontalo Bangga! Dua Putra Daerah Masuk Daftar Pahlawan Nasional

Dua tokoh asal Gorontalo masuk dalam daftar 40 nama yang diusulkan Kementerian Sosial kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK)

|
Editor: Wawan Akuba
IMAGE
PENGUSULAN PAHLAWAN ASAL GORONTALO - Pemerintah Gorontalo mengusulkan Prof. Dr. Aloei Saboei dan sastrawan legendaris Hans Bague (HB) Jassin sebagai pahlawan. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Dua tokoh asal Gorontalo masuk dalam daftar 40 nama yang diusulkan Kementerian Sosial kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) untuk menerima gelar pahlawan nasional tahun 2025.

Usulan ini merupakan bagian dari proses seleksi nasional yang melibatkan tokoh-tokoh dari berbagai daerah di Indonesia.

Tokoh pertama adalah Prof. Dr. Aloei Saboe, yang dikenal sebagai pelopor layanan kesehatan di Gorontalo. Namanya telah diajukan sejak 2021 dan terus diperjuangkan oleh masyarakat serta pemerintah daerah karena kontribusinya dalam membangun sistem kesehatan lokal yang inklusif.

Tokoh kedua adalah H.B. Jassin, sastrawan legendaris kelahiran Gorontalo yang dijuluki “Paus Sastra Indonesia.” Ia dikenal luas atas dedikasinya dalam dokumentasi dan kritik sastra Indonesia, serta perannya dalam menjaga kebebasan berekspresi di masa-masa sulit.

 Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menjelaskan bahwa pengajuan gelar pahlawan nasional harus melalui tahapan berlapis.

Dimulai dari kabupaten/kota, lalu ke tingkat provinsi, dan akhirnya diverifikasi oleh Kementerian Sosial sebelum diserahkan ke Dewan Gelar.

“Karena memang sebelumnya harus diproses lewat kabupaten kota bersama masyarakat setempat, ahli sejarah, dan juga tentu ada bukti-bukti yang menyertai dari proses itu,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Kamis (24/10/2025).

“Kemudian dibawa ke tingkat provinsi, di tingkat provinsi dibawa ke Kementerian Sosial. Setelah lewat Kementerian Sosial diproses lagi baru naik ke Dewan Gelar,” sambungnya.
 
Selain dua nama dari Gorontalo, daftar tahun ini juga memuat tokoh-tokoh nasional yang memicu perdebatan publik, seperti Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan aktivis buruh Marsinah.

Nama-nama lain berasal dari berbagai provinsi, mencerminkan keberagaman kontribusi dalam sejarah Indonesia.

Lanjut Profil

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved