Berita Viral

Calon Pengantin Siap-Siap, Hafalkan Lirik Tepuk Sakinah saat Bimwin di KUA, Ini Makna dan Tujuannya

Tepuk Sakinah ini dipercaya sebagai sebuah metode edukatif dalam program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin.

|
Instagram @kua_menteng
TEPUK SAKINAH - Video Tepuk Sakinah dari KUA Menteng, Jakarta Pusat, mendadak viral dan jadi sorotan masyarakat. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Siapa sih yang tidak ingin rumah tangganya akur dan langgeng?

Memiliki keluarga yang harmonis, awet, rukun bahkan akur tentu menjadi impian setiap pasangan yang baru menikah maupun yang telah lama berumah tangga.

Namun, kenyataannya tidak sedikit rumah tangga yang kandas di tengah jalan akibat berbagai persoalan, mulai dari ekonomi, komunikasi, hingga perbedaan prinsip.

Untuk menekan tingginya angka perceraian di Indonesia, Kementerian Agama RI menghadirkan inovasi menarik bernama Tepuk Sakinah.

Tepuk Sakinah ini dipercaya sebagai sebuah metode edukatif dalam program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin.

Lewat permainan tepuk tangan yang dipadukan dengan syair sederhana berisi lima pilar keluarga sakinah, peserta diajak memahami nilai-nilai penting dalam membangun rumah tangga yang kokoh dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat.

Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, optimistis program ini bisa menjadi langkah nyata untuk menjaga keutuhan rumah tangga umat. 

Menurutnya, pernikahan adalah institusi suci yang harus dijaga bersama, dan inovasi seperti Tepuk Sakinah bisa membantu calon pasangan lebih siap secara emosional maupun spiritual.

Dilansir dari TribunTimur.com, konsep ini mirip dengan tepuk pramuka, sehingga terasa familiar dan juga menyenangkan.

Baca juga: Kronologi Pengantin Baru Tak Sadarkan Diri di Penginapan Saat Bulan Madu, Polisi Ungkap Fakta Baru

“Bimbingan perkawinan itu kan berkelompok, agar tidak terlalu jenuh maka kita hadirkan ice breaking untuk memecah kejenuhan,” terangnya.

Namun, ia menegaskan ice breaking yang dimaksud bukan sekadar permainan.

Ada nilai penting yang terkandung di dalamnya.

“Tepuk Sakinah itu bukan sekadar tepuk biasa, tapi ada pesan-pesan keluarga sakinah yang terkandung di situ,” jelasnya.

Kasi Binmas Kantor Kemenag Maros, Ramli juga mengakui inovasi ini sebenarnya sudah diterapkan di daerah, meski belum begitu populer.

“Sudah diajarkan, tapi memang tidak sampai viral. Instrukturnya sudah menerapkan, tapi tidak wajib dilaksanakan,” ujarnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved