Hacker Ditangkap

Hacker 'Bjorka' Klaim Retas 4,9 Juta Akun Nasabah Bank, Main di Dark Web Sejak 2020

Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap seorang pria berinisial WFT (22) di Minahasa, Sulawesi Utara

Editor: Fadri Kidjab
freepik
HACKER DITANGKAP -- Ilustrasi hacker. Polda Metro Jaya berhasil menangkap hacker 'Bjorka' di Sulut. Hacker tersebut mengklaim telah meretas 4,9 Juta akun nasabah bank. 

Kabar panas tersebut segera dibantah oleh pihak bank. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menegaskan bahwa informasi mengenai peretasan sistem dan 4,9 juta data nasabah BCA adalah tidak benar.

"Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," kata Hera, Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ancaman peretasan yang disebarkan oleh Bjorka bukanlah hal baru. Dilansir KataData, peretas anonim ini telah sering menyebarkan ancaman kebocoran data di tengah kasus atau skandal besar di Indonesia sejak tahun 2022.

Beberapa kasus yang pernah "diiringi" oleh Bjorka antara lain:

  • Kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Fredy Sambo.
  • Kasus skandal kekerasan Mario Dandy Satrio dan korupsi ayahnya, pejabat pajak Rafael Alun Tri Sambodo.
  • Ancaman kebocoran data pelanggan Indihome, data SIM card Kominfo, data aplikasi MyPertamina, hingga data pribadi jajaran menteri.

Namun, ada kejanggalan serius terkait ancaman kebocoran data BCA kali ini. Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, melalui akun X pribadinya, mencium adanya penggunaan bot di media sosial untuk menyebarluaskan tagar #RansomwareBCA.

"Kalau hacker yang kredibel menemukan ransomware, harusnya tidak perlu bikin postingan pakai bot. Mainan bot seperti ini biasanya bukan gaya hacker," tulis Ismail, Kamis (6/2/2025).

Senada, pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, turut menemukan kejanggalan.

Ia menilai data yang disebarkan tidak terlihat seperti data asli. Bahkan, jika data itu benar, sumbernya diyakini bukan berasal dari bank, sebab struktur database bank umumnya mudah dibedakan oleh ahli.

Di tengah bantahan resmi dan temuan kejanggalan oleh pakar, akun X Bjorka sendiri kini telah ditangguhkan.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved