Reshuffle Kabinet

Prabowo Sapu Bersih PDIP dari Kabinet, Usai Budi Gunawan Terdepak, Kini Hendrar Prihadi Dicopot

Usai Budi Gunawan terdepak, Prabowo kini gusur Hendrar Prihadi. Langkah ini dinilai sebagai bukti Prabowo tak bisa disetir PDIP.

|
Tribunnews.com
PIDATO PERDANA -- Untuk pertama kalinya sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto berpidato di hadapan anggota MPR/DPR/DPD RI di Gedung Parlemen, Jumat (15/8/2025). Prabowo sapu bersih Kabinet Merah Putih dari orang PDIP, Usai Budi Gunawan Terdepak, Kini Hendrar Prihadi Dicopot 

"Bobot terbesarnya itu adalah penguatan politik Gerindra dan makin meminggirkan politik Pak Jokowi di dalam lingkaran Istana gitu ya," jelas Ray.

Ray kemudian mencontohkan nama-nama orang dekat Jokowi yang masih ada di lingkungan Istana.

Misalnya ada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Jika nantinya nama-nama orang dekat Jokowi ini direshuffle oleh Prabowo, maka makin menguatlah kesimpulan bahwa hubungan Prabowo dan Jokowi ini sudah berakhir.

"Misalnya sekarang yang sering disebut orang tuh seperti Raja Juli Antoni gitu ya. Mungkin simbol-simbol terakhir dari ikatan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo itu ada pada tokoh-tokoh seperti Raja Juli, lalu Kapolri gitu ya," katanya.

"Jadi kalau mungkin mereka nanti pun misalnya akhirnya digantikan oleh Pak Prabowo, nah di situ pertanda memang hubungan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo ini the end lah ya kan," terang Ray.

Selanjutnya Ray juga menyebutkan nama-nama menteri yang dinilai sebagai 'orangnya' Jokowi yang telah direshuffle oleh Prabowo.

Seperti Eks Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Eks Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Iya ada ada ada nama-nama lain tentu, saya memberi contoh sebab Budi Ari sudah selesai ya kan gitu. Menteri Keuangan yang dua periode dipakai oleh Pak Jokowi juga sudah selesai gitu ya," katanya.

Lalu, kata Ray, meskipun digantikan dengan orang yang dekat dengan Luhut, tapi dekatnya agak jauh atau masuk ke level beberapa.

"Itu pertama kalau dengan Pak Luhutnya aja level kesekian, apalagi dengan dengan Pak Jokowinya gitu loh kira-kira. Artinya level mereka itu enggak terlalu dekat sebetulnya dengan Pak Jokowi, jadi enggak bisa dikonfrontasikan dengan Ibu Sri Mulyani yang memang menjadi pilihannya Pak Jokowi," kata Ray. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved