Berita Nasional

Fakta Banjir di Bali: Puluhan Warga Terdampak, Listrik Padam, Pemkot Tetapkan Status Darurat

Banjir melanda Bali, tujuh orang meninggal, ribuan warga mengungsi. Cuaca ekstrem akibat gelombang Rossby picu luapan sungai.

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
BALI TERENDAM BANJIR - Situasi banjir di Jalan Pura Demak, warga dievakuasi menggunakan perahu karet. Rabu (10/9/2025). 6 Fakta Banjir di Bali: Puluhan Warga Terdampak, Listrik Padam, Pemkot Tetapkan Status Darurat 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Bali dilanda hujan lebat sejak Selasa malam (9/9/2025) memaksa ribuan warga mengungsi dan menutup aktivitasnya di berbagai wilayah.

Jalan raya, pemukiman hingga kawasan pertokoan lumpuh total, sementara kendaraan terjebak di genangan air.

Petugas gabungan dari BNPB, TNI dan aparat setempat segera diterjunkan untuk mengevakuasi warga serta membantu membersihkan akses jalan.

Penyebab banjir menurut BMKG Wilayah III Denpasar adalah cuaca ekstrem akibat aktifnya gelombang ekuatorial Rossby, yang memicu hujan lebat dan deras di sejumlah wilayah Bali

Kondisi ini diperparah oleh tingginya kelembapan udara yang membuat aliran sungai cepat meluap, termasuk Tukad Badung di Denpasar, sehingga menggenangi fasilitas umum dan rumah warga.

Sejumlah daerah terdampak tercatat di Denpasar Timur, Utara, Selatan, Barat, serta Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, dan Klungkung. 

Korban jiwa pun dilaporkan, dengan tujuh orang meninggal dan dua lainnya masih dalam pencarian. 

Warga terdampak kini mengungsi di pos-pos pengungsian yang disiapkan pemerintah, sementara PLN terus memperbaiki jaringan listrik yang sempat rusak akibat banjir.

Dilansir dari TribunJatim.com, berikut fakta-fakta banjir Bali yang melanda sejak Selasa (9/9/2025) malam, dikutip dari Kompas.com.

1. Penyebab banjir di Bali

Dilaporkan dari Kompas.com, Rabu (10/9/2025), Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengatakan, penyebab banjir di Bali disebabkan cuaca ekstrem yang dipicu oleh gelombang ekuatorial Rossby.

“Aktifnya gelombang ekuator Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif dan menyebabkan hujan lebat,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, Rabu (10/9/2025).

Gelombang Rossby merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator dan berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan.

Wayan menyebut, kondisi cuaca esktrem ini juga diperkuat dengan tingginya kelembapan udara dari lapisan permukaan hingga 500 milibar (mb).   

Menurut BBMKG, cuaca ekstrem di Bali diperkirakan berlangsung hingga hari berikutnya, dengan tren curah hujan yang diprediksi mulai menurun.

“Bali saat ini termasuk memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan,” kata Wayan.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai angin kencang dan petir mengguyur sebagian besar wilayah Bali sejak Selasa (9/9/2025) pagi.

Aliran sungai, termasuk Tukad Badung di kawasan Pasar Badung Denpasar, meluap dan merendam fasilitas warga, di antaranya di Pura Demak, Denpasar Barat.

Hingga Rabu (10/9/2025) siang, hujan deras masih mengguyur sejumlah wilayah di Bali.

2. Daerah di Bali yang terdampak banjir

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejumlah wilayah kecamatan yang terdampak banjir di Provinsi Bali, yakni Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat

“Di wilayah Kabupaten Jembrana, banjir melanda Kecamatan Jembrana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada Kompas.com, Rabu (10/9/2025).

Sedangkan daerah lain, adalah banjir di Kecamatan Sukawati di Kabupaten Gianyar, Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan, dan Kecamatan Dawan di Kabupaten Klungkung.  

Hingga Rabu (10/9/2025) pukul 16.00 Wita, banjir masih menggenangi wilayah-wilayah terdampak.

Selain itu, Abdul menyampaikan, wilayah Bali masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.

Peringatan dini cuaca teridentifikasi berada di beberapa wilayah Bali, seperti Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Denpasar. 

3. Korban jiwa akibat banjir Bali

Kepala Kantor SAR Bali, I Nyoman Sidakarya mengungkapkan, hingga pukul 17.33 Wita, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir menjadi tujuh orang.

“Total korban ada sembilan orang, tujuh di antaranya meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian,” ujarnya.

BNPB melaporkan, jumlah warga yang terkena banjir lebih banyak lagi.

Data sementara pada Rabu (10/9/2025) pukul 12.30 Wita mencatat 102 KK atau 200 jiwa terdampak di Kabupaten Jembrana.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 85 orang mengungsi di beberapa titik, yakni Pos Balai Desa Yeh Kuning (10 jiwa), Pos Balai Banjar Yeh Kuning (10 jiwa), Musala Assidiqie (40 jiwa), dan Musala Darul Mustofa (25 jiwa).

Sementara itu, di Kabupaten Klungkung, jumlah warga yang terdampak lebih besar, mencapai 104 KK atau 432 jiwa.

4. Sempat ada gangguan listrik

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (10/9/2025), banjir juga menyebabkan kerusakan listrik di wilayah Bali Selatan, Bali Timur, dan Bali Utara.

Sejumlah tiang listrik roboh, gardu terendam air, dan kabel putus yang mengakibatkan pemadaman pasokan listrik di berbagai lokasi.

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali langsung menerjunkan petugas untuk mempercepat proses pemulihan, dengan tetap mengutamakan keselamatan masyarakat, lingkungan, serta para petugas yang bertugas.

Hingga Rabu pagi pukul 10.00 WITA, pemulihan di Bali Selatan telah mencapai sekitar 40 persen.

Di Bali Timur, gangguan terjadi di Gianyar akibat longsor dan banjir, namun pemulihan telah mencapai 99 persen.

Begitu juga di Bali Utara, pemulihan jaringan listrik di Jembrana, Gilimanuk, dan Singaraja sudah mencapai 98 persen.

5. Korban meninggal akan diberi santunan Rp 15 juta

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/9/2025), Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, korban yang meninggal dunia akibat banjir akan diberi dana santunan.

"Bagi yang korban meninggal dunia ada juga kami siapkan santunannya Rp 15 juta," kata Koster.

Dana tersebut termasuk dalam Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang ada dalam APBD Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar.

6. Pemkot Denpasar Tetapkan Tanggap Darurat Banjir

Menanggapi banjir Bali yang menimbulkan korban jiwa, Pemerintah Kota Denpasar secara resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan keputusan ini diambil untuk mengoptimalkan penanganan bencana, mengantisipasi dampak lanjutan, serta menjamin kelancaran aktivitas masyarakat

“Status tanggap darurat ini penting agar seluruh upaya penanganan dapat berjalan terpadu, cepat, dan tepat sasaran dengan melibatkan seluruh elemen,” ujar Jaya Negara dalam rapat koordinasi penanganan banjir.

Rapat tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, jajaran pimpinan OPD, serta para perbekel dan lurah. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: TribunJatim
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved