Kasus Puskes Sipatana

Ambulans Dipersoalkan Keluarga Pasien, Kapus Sipatana Gorontalo Minta Maaf, Sebut Ada Miskomunikasi

Kepala Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo, Rita Bambang, memberikan klarifikasi terkait polemik ambulans yang disebut tidak tersedia

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
PASIEN MENINGGAL -- Kolase foto Kepala Puskesmas Sipatana, Rita Bambang dan mobil ambulans. Rita menjelaskan polemik peminjaman ambulans yang disesalkan keluarga pasien. 

“Pasien tetap didahulukan, karena ini menyangkut nyawa,” tutupnya.

Awal Polemik

PASIEN MENINGGAL -- Kolase foto depan Puskesmas Sipatana dan keluarga Havid S Duto. Kapus Sipatana menyesalkan keluarga tak membawa Havid ke UGD sebelum dirujuk ke RS.
PASIEN MENINGGAL -- Kolase foto depan Puskesmas Sipatana dan keluarga Havid S Duto. Kapus Sipatana menyesalkan keluarga tak membawa Havid ke UGD sebelum dirujuk ke RS. (Kolase TribunGorontalo.com)

Havid S Duto, pria berusia 41 tahun, meninggal dunia pada Senin (17/11/2025) saat dilarikan ke RSUD Aloei Saboe menggunakan mobil taksi.

Keluarga awalnya berencana menggunakan ambulans Puskesmas Sipatana. Namun, kendaraan tersebut tidak tersedia karena sopir sedang mengikuti pertandingan bola voli dalam rangka Hari Kesehatan Nasional.

Akhirnya, keluarga terpaksa menggunakan mobil taksi berbayar untuk membawa Havid ke rumah sakit.

Risnawati Duto, sepupu korban, menyesalkan lambannya penanganan terhadap Havid.

Ia mengungkapkan bahwa sopir ambulans lebih mementingkan pertandingan olahraga daripada membawa pasien ke rumah sakit.

“Ambulans tidak bisa diharapkan. Sopirnya justru lebih mementingkan pertandingan voli,” ujarnya di rumah duka.

 

(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga/*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved