Viral Mahasiswa UMGo

Pengakuan Siti Hindun, Mahasiswi Gorontalo Viral Duduk di Balkon Asrama, Bantah Hanya Iseng

Cerita Siti Hindun, mahasiswi yang viral duduk di asrama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo)

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/HERJIANTO/TANGAHU
PENGAKUAN - Siti Hindun, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) yang viral duduk di balkon asrama kampus dan situasi asrama kampus UMGo 
Ringkasan Berita:
  • Siti Hindun,Mahasisiwi UMGo akhirnya buka suara setelah kejadian awal Oktober 2025 ini.
  • Dia mengaku saat kejadian tidak sadar dan tidak ingat saat dirinya di balkon asrama
  • Dia membantah kejadian tersebut hanya iseng. 
  • Pihak UMGo mengungkap keterangan dari yang bersangkutan, hanya iseng 

TRIBUNGORONTALO.COM - Cerita Siti Hindun, mahasiswi yang viral duduk di asrama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo)

Siti Hindun akhirnya buka suara setelah kejadian awal Oktober 2025 ini. Dia mengaku saat kejadian tidak sadar dan tidak ingat dirinya di balkon asrama tersebut. Dia membantah kejadian tersebut hanya iseng. 

Dia hanya ingat saat hendak salat, tiba-tiba merasa pusing tepat di lantai dua dekat balkon. 

“Mau salat Magrib, dan saat di lantai dua sudah tidak ingat apa-apa,” ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Minggu (19/10/2025).

Menurut Hindun, sebelum kejadian, ia berada di lantai empat, tempat kamarnya di asrama putri UMGo. 

Ia baru sadar setelah diamankan mahasiswa yang panik melihatnya di atas balkon.

“Saya baru sadar setelah kejadian tersebut, setelah diamankan dan berusaha disadarkan oleh mahasiswi lainnya,” ungkapnya.

Hindun mengatakan, insiden itu adalah pengalaman pertama yang menimpanya. 

Ia mengaku pusing yang dialaminya diduga dipicu tekanan dan beban pikiran. “Ada pembulian di asrama,” ucapnya

Hindun menyebut dirinya kerap mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari penghuni lain di asrama. 

Meski bukan kekerasan fisik, namun ia merasa sering dirundung secara sosial dan visual.

Dia merasa diperlakukan berbeda dan merasa diasingkan dan tak mau diajak bersama. 

Hindun mengaku, memiliki konflik dengan satu penghuni Asrama kemudian melebar hingga membuat satu lantai di asrama tidak menerimanya. 

“Bermasalah hanya dengan satu orang, tapi sudah jadi satu asrama,” katanya.

Ia menduga, penghuni tersebut telah menghasut teman-teman lain untuk ikut membencinya. 

Meski begitu, Hindun menyebut masih ada beberapa teman yang memahami kondisinya dan bersedia mendengarkan keluh kesahnya.

Pasca kejadian, Hindun mengaku sempat dihubungi pihak kampus untuk dimintai keterangan. Saat itu, ia menyampaikan dirinya mengalami pembulian di Asrama.

“Iyah (ditanyain pihak kampus), bilang pembulian,” ujarnya.

Katanya, pengakuan tersebut tidak mendapat respons yang berarti. Hindun justru mengaku dinasihati tanpa ada solusi konkret. 

Ia bahkan diminta untuk mengubah keterangannya ketika polisi datang melakukan penyelidikan.

“Saya sudah disuruh bilang sama ketua asrama sama pak WR, bilang saja iseng-iseng,” ungkap Hindun.

Saat itu, kondisi masih tertekan dan emosinya belum stabil, ia mengaku akhirnya menuruti permintaan tersebut.

Setelah kejadian itu, Hindun sempat diajak untuk menenangkan diri. Ia kemudian memilih tinggal di kos dan tidak kembali lagi ke asrama.

Hindun mengaku ayahnya merupakan dosen di kampus tersebut. Tapi dirinya tak mendapat dukungan sehingga dia berjuang bersama kakak-kakaknya. 

Setelah peristiwa viral tersebut, Hindun merasa perundungan terhadap dirinya justru semakin menjadi-jadi. Akhirnya memutuskan untuk berbicara terbuka lewat sebuah podcast bersama seorang dosen hukum di kampusnya.

“Terus di situ saya speak up di podcast dengan ibu,” kata Hindun.

Langkahnya itu justru memicu reaksi dari pihak kampus. Ia dipanggil dan ditanya alasannya datang ke podcast di rumah dosen tersebut.

“Saya jawab karena di situ (podcast) saya ingin memperbaiki, meluruskan anggapan publik terhadap saya,” ujarnya.

Tak lama, Hindun mendapat kabar dosen tersebut justru diberhentikan. “Iyah (sanksi dosen), dapat SK pemecatan sementara,” tuturnya.

Meski demikian, Hindun tetap meluruskan kabar bahwa dirinya hanya “iseng” duduk di balkon, sebagaimana disampaikan pihak kampus.

Viral Video Mahasiswi dan Tanggapan Kampus

BEASISWA UMGO--Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) akan beri beasiswa bagi calon mahasiswa penghafal Al-Qur'an, Rabu (14/5/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga.
KAMPUS- Suasana Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Rabu (14/5/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga.

Sebuah video memperlihatkan seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) mendadak viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, mahasiswi yang duduk di balkon lantai satu asrama putri UMGO, Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontal,Provinsi Gorontalo. Dia tampak berdiam diri dan rambut terurai.

Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Dr. Tamrin Kum kepada TribunGorontalo.com setelah kejadian  Jumat (3/10/2025). mengatakan mahasiswi tersebut semester satu jurusan administrasi publik.

Tamrin menjelaskan, peristiwa itu terjadi setelah salat Magrib kemarin.

Berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan, ia hanya iseng saja. “Dan setelah kita tanya, jawabannya karena dia memang iseng suka duduk di situ,” ujarnya.

Ia menambahkan, tindakan mahasiswi tersebut membuat orang salah tafsir. Teman-temannya di lantai bawah langsung meminta pertolongan dengan cara membagikan informasi melalui grup pesan.

“Setelah melihat ada yang duduk seperti itu di atas, sehingga teman-temannya ini bermaksud untuk membantu dengan cara memberi informasi bahwa ada peristiwa yang terjadi, dan dibagikan ke grup dengan harapan teman-temannya bisa memberikan bantuan,” jelasnya.

Menurut Tamrin, pihak kepolisian dan keluarga telah mendatangi mahasiswi tersebut pada malam kejadian. Kondisinya kini dilaporkan baik dan sehat.

“Untuk saat itu mahasiswi tersebut saat ini masih dibawa oleh orang tua mereka ke rumahnya,” kata dia.

Ia juga meluruskan berbagai isu yang beredar di media sosial terkait kematian, atau kesurupan.

Terkait dugaan adanya masalah keluarga atau tekanan akademik, Tamrin menyebut pihaknya sudah mengonfirmasi langsung kepada keluarga mahasiswi tersebut.

“Bahwa saat dikonfirmasi pihak keluarga menyebut tidak ada masalah apa-apa. Namun untuk saat ini memang yang bersangkutan harus dibawa dulu ke rumah, dengan tetap pengawasan dan koordinasi kampus,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa mahasiswi tersebut merupakan mahasiswa baru, sehingga belum ada beban akademik yang bisa memicu stres.

Kendati demikian, kampus tetap berkomitmen memberikan pendampingan psikologis meskipun mahasiswi tersebut hanya iseng. Pihak kampus tetap akan menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi dan memberikan pendampingan.

Tamrin juga menegaskan, UMGo telah memiliki program pembinaan spiritual dan psikotes bagi mahasiswa baru sebagai langkah preventif.

“Insya Allah ini kita akan lakukan pembinaan-pembinaan spiritual, kegiatan ini juga sudah lama kita lakukan termasuk pembinaan keagamaan maupun pengembangan potensi,” ungkapnya. (*/Jian) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved