Info PPPK Gorontalo
Dari Subuh Hingga Sore, Ribuan Calon PPPK Rela Antre SKCK di Polres Gorontalo
Ribuan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu memadati halaman Polres Gorontalo, Selasa (16/9/2025).
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
Ia datang dari pukul 06.00 Wita, dirinya telah antri sejak kemarin di jam yang sama.
Tak jauh dari Selrin, ada Marni Abas (55), guru TK Desa Payunga, Kecamatan Batudaa.
Ia sudah 16 tahun mengabdi sebagai honorer. Demi memastikan bisa mengurus berkas, Marni bahkan memilih datang sejak kemarin pagi.
“Sudah terbiasa bertahan dengan segala keterbatasan. Yang penting bisa tetap mengajar untuk anak-anak.” jelasnya.
Baginya, kelas TK yang sederhana di desa adalah tempat ia menyalurkan kasih sayang sekaligus pengabdian, meski balasan materi nyaris tak seberapa.
Di ujung antrean panjang, duduk seorang perempuan nampak jilbab basah karena keringat.
Ia adalah Hadidja Desedi (55), guru TK Pembina Batudaa di Desa Huntu.
Ia menjadi honorer sejak 2004, Hadidja sudah melewati lebih dari dua dekade pengabdian.
Meski usia tak lagi muda, ia masih sabar berdiri, berjam-jam menunggu giliran.
“Kami bertahan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk bangsa dan keluarga. Mudah-mudahan usaha ini segera terbayarkan,” tuturnya penuh harap.
Hadidja tahu bahwa penghasilan sebagai honorer jauh dari cukup, tetapi setiap pagi ia tetap berdiri di depan kelas, mengajarkan anak-anak kecil menulis huruf pertama mereka.
“Kalau bukan kami, siapa lagi yang mau mendidik mereka di desa?” ucapnya.
Hadidja dan Marni pun datang di jam yang sama yaitu pukul 06.00 Wita.
Menjelang sore, antrean di Polres Gorontalo tak juga surut. Panas kian menyengat, namun semangat para honorer tetap terjaga.
Ada yang berbagi bekal nasi bungkus, ada yang saling mengipas dengan kertas, ada pula yang hanya duduk diam sambil menatap antrean panjang dengan tatapan penuh harap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.