Berita Internasional

Bendera Suriah Berkibar Lagi di Washington Setelah 14 Tahun, Tanda Babak Baru Hubungan Damaskus-AS

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, bendera Suriah kembali berkibar di atas Kedutaan Besar Suriah di Washington, .

Editor: Wawan Akuba
X.com
BENDERA BERKIBAR -- Setelah sekian lama, bendera Suriah akhirnya berkibar di kedutaannya di Amerika Serikat. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, bendera Suriah kembali berkibar di atas Kedutaan Besar Suriah di Washington, D.C., Jumat (19/9/2025).

Upacara pengibaran bendera itu dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani.

Momen bersejarah ini dihadiri puluhan warga Suriah-Amerika yang menyebutnya sebagai “hari bersejarah bagi rakyat Suriah” sekaligus awal dari babak baru hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.

Peristiwa ini terjadi sembilan bulan setelah tumbangnya rezim Bashar al-Assad, yang berkuasa hampir seperempat abad sebelum akhirnya melarikan diri ke Rusia pada akhir 2024.

“Ini tentu sebuah momen bersejarah,” kata Shaibani kepada Anadolu setelah upacara. Ia menegaskan pengibaran bendera ini melambangkan perjuangan rakyat Suriah selama 14 tahun perang saudara.

Raghad Bushnaq (55), warga asal Damaskus yang sejak 1989 tinggal di Amerika Serikat, mengaku tak pernah membayangkan momen ini akan datang.

“Dulu, sekitar 15 tahun lalu, saya ingat duta besar memotret kami diam-diam dari dalam untuk dilaporkan ke Assad. Banyak teman saya menutupi wajah mereka karena takut. Sekarang, kami bisa berdiri di sini dengan bahagia. Anda bisa mencium aroma kebebasan Suriah,” ujarnya dengan haru.

Bushnaq juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Türkiye dan negara-negara lain yang telah mendukung rakyat Suriah.

Hal senada diungkapkan Ameer Alsamman, warga Suriah-Amerika sekaligus pendiri program podcast Syria Speaks. Menurutnya, hari itu menandai “awal sesungguhnya dari babak baru hubungan Suriah-AS.”

“Semoga Damaskus dan Washington bisa membangun relasi yang jauh lebih baik. Ini tanda arah yang positif,” ujarnya.

Alsamman juga berharap sanksi-sanksi AS terhadap Suriah segera dicabut.

“Banyak orang ingin sanksi itu dihapus, termasuk saya. Bahkan beberapa anggota Kongres dan mantan Presiden Donald Trump juga pernah menyuarakan hal serupa. Saya optimistis,” katanya.

Selama berada di Washington, Shaibani bertemu sejumlah anggota Kongres dan pejabat senior, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri AS Christopher Landau serta Utusan Khusus AS untuk Suriah, Tom Barrack.

Dalam pertemuan di Departemen Luar Negeri, dibahas masa depan Suriah, hubungan Suriah-Israel, serta kesepakatan 10 Maret antara Damaskus dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Kesepakatan yang diumumkan awal tahun ini menegaskan integrasi SDF ke dalam institusi negara, menjaga keutuhan wilayah Suriah, serta menolak agenda separatis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved