Karimu Ditangkap Polisi Gorontalo
Bukan Ilmu Hitam, Kapolsek Kabila Ungkap Alasan Karimu 'Kolor Ijo' Gorontalo Sulit Dilacak
Setelah empat bulan menjadi buronan, Karimu, warga Olohuta, Kabila, Bone Bolango, Gorontalo akhirnya berhasil ditangkap polisi.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Pada Minggu pagi, sekitar pukul 07.00 Wita, sekitar 30 warga bersama aparat kecamatan dan desa berkumpul di satu titik. Dari situ, tim dibagi menjadi tiga kelompok penyisir.
“Kita buat formasi seperti sarang laba-laba, Karimu di tengah, dan kita menyisir dari tiga penjuru,” kata Ferron.
Ketika tim kedua masuk ke wilayah timur yang penuh semak, Karimu terlihat. Menyadari keberadaan polisi dan warga, ia berusaha kabur sambil mengayunkan parang.
“Masyarakat tidak bisa langsung menangkap, karena dia melawan sambil mengayunkan senjata tajam,” ungkap Kapolsek.
Salah satu kepala desa sempat berusaha menenangkan Karimu agar menyerahkan diri.
“Ada kepala desa yang masih simpati, memohon supaya dia berhenti, tapi Karimu tetap berlari,” kata Ferron.
Melihat kepungan polisi dan warga, Karimu memilih melarikan diri ke arah sungai.
“Dia lompat pagar, kemudian menuju sungai Bone. Air waktu itu deras karena habis hujan,” jelas Ferron.
Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara, namun Karimu tetap tak mau menyerah.
Saat mencoba berenang menyeberang sungai, parangnya terlepas terbawa arus.
“Begitu parangnya lepas, tim langsung berhasil menangkapnya di tengah sungai,” tutur Ferron.
Karimu akhirnya diamankan dan dibawa ke Mapolres Bone Bolango untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut warga, Karimu dikenal sebagai “sang legenda” karena selalu melawan setiap kali hendak ditangkap.
“Sejak dulu, setiap dilakukan penangkapan, dia pasti melawan dengan senjata tajam. Bahkan pernah ada korban dari kedua belah pihak,” ujar Kapolsek.
Ferron menambahkan, karakter Karimu yang tertutup membuatnya sulit ditelusuri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.