TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kasus dugaan malpraktik mencuat di salah satu Rumah Sakit di Gorontalo.
Seorang ibu muda bernama Ain Suleman (23) kehilangan bayinya saat melahirkan di RS Bunda Gorontalo, jalan HB Jassin, Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
Malpraktik adalah kelalaian dalam memberikan pelayanan kesehata sehingga mengakibatkan kerugian, luka atau bahkan kematian pada pasien.
Kuasa hukum keluarga korban, Wahidin Tanaiyo, menilai ada empat pemicu utama yang mengarah pada dugaan kelalaian medis.
Menurutnya, proses persalinan tidak berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Pertama, Ain Suleman tidak mendapatkan pendampingan medis serius selama persalinan.
Baca juga: Polemik Bayi Meninggal di RS Bunda Gorontalo, Pasien Alami Pendarahan Tanpa Pendampingan Medis
Padahal saat itu Ain datang dengan keadaan yang sudah kesakitan.
Kedua, monitoring kondisi Ain dan janin dianggap sangat lemah.
Ketiga, tim medis dinilai tidak siap menghadapi kondisi darurat.
Keempat, minimnya dokumentasi tindakan medis menimbulkan tanda tanya besar atas kualitas pelayanan.
“Akibat dari kelalaian tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi keluarga dengan meninggalnya sang bayi,” ungkap Wahidin, Selasa (26/8/2025).
Wahidin menceritakan kronologi kejadian saat itu bermula dari Ain Suleman mentangi RS Bunda untuk menjalani proses persalinan.
Namun, alih-alih mendapatkan penanganan standar, Ain justru mengalami kondisi darurat tanpa pendampingan medis.
Baca juga: Sosok Dwi Hartono: Dikenal Baik Warga di Desa Tapi Malah Jadi Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Akibatnya, Ain mengalami pendarahan berat hingga melahirkan sendiri tanpa ada pendampingan dari tenaga kesehatan.
Padahal saat itu, dirinya sedang berada di rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan.