Pilpres 2024

Kemungkinan Duet Prabowo-Jokowi Maju Pilpres 2024: Begini Analisis Pakar

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Jokowi. Wacana duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) maju capres-cawapres 2023 mengundang kontroversi.

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Politik adalah seni tentang kemungkinan! Wacana duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) maju capres-cawapres 2023 mengundang kontroversi.

Isu menduetkan dirinya dengan Jokowi pun ikut ditanggapi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Prabowo tertawa saat ditanya soal kemungkinan Jokowi  jadi cawapres yang mendampinginya pada Pemilu 2024.

Prabowo telah deklarasi hendak maju kembali ke gelanggang pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Namun, Menteri Pertahanan itu belum punya pendamping. Belakangan, sempat muncul wacana Jokowi jadi cawapres Prabowo.

Merespons itu, Prabowo tertawa sembari mengatakan bahwa kemungkinan tersebut ada. "Ya sebuah kemungkinan. Ada saja," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Di balik tawa Prabowo itu, ada dorongan dari sejumlah pihak, sekaligus kritik dari banyak kalangan.

Koalisi yang belum pasti pun disebut menjadi salah satu alasan beragamnya nama kandidat pemimpin negeri.

Baca juga: Peluang Koalisi PDIP, Gerindra, PKB Usung Puan Maharani-Prabowo: Ini Survei Litbang Kompas

Dukungan Isu Jokowi jadi cawapres Prabowo salah satunya dimunculkan oleh PDI Perjuangan.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, menilai, peta Pemilu 2024 masih sangat cair. Oleh karenanya, bongkar pasang koalisi partai politik dan capres-cawapres masih sangat mungkin.

Dia mengatakan, setiap partai politik akan berhitung keuntungan yang bakal didapatkan sebelum menentukan dengan siapa mereka akan berkoalisi, atau siapa sosok capres-cawapres yang akan mereka usung.

"Menurut saya suasananya masih sangat cair," kata Kunto kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Kunto menduga, selama pendaftaran capres-cawapres belum dibuka, peta koalisi masih sangat mungkin berubah, sekalipun sejumlah partai kini telah mendeklarasikan kerja sama.

Demikian pula dengan sosok capres dan cawapres, ujar Kunto, ke depan akan bermunculan nama-nama yang digadang-gadang menjadi pemimpin negeri. "Jadi menurut saya hitung-hitungannya masih panjang sampai dengan satu tahun ke depan," kata dosen Universitas Padjadjaran itu.

Baca juga: Komunikasi Warung Pecel Puan-Cak Imin: Duet Puan Maharani-Prabowo Mencuat

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto bilang, Jokowi bisa saja menjadi wapres setelah menuntaskan jabatannya sebagai presiden.

Halaman
1234