Berita Internasional

Utusan Khusus Trump Bakal Terbang ke Moskow, Taruhan Terakhir Gencatan Senjata dengan Putin

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirim utusan khususnya, Steve Witkoff, ke Moskow pekan ini dalam upaya terakhir memaksa

Editor: Wawan Akuba
REUTERS/Gleb Garanich
SERANGAN RUSIA - Api dan asap mengepul setelah serangan pesawat nirawak Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 6 Juni 2025. 

TRIBUNGORONTALO.COM — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirim utusan khususnya, Steve Witkoff, ke Moskow pekan ini dalam upaya terakhir memaksa Rusia menyetujui gencatan senjata.

Witkoff dijadwalkan bertolak ke Rusia pada Rabu atau Kamis, menurut keterangan Trump kepada awak media pada Minggu (3/8/2025) waktu setempat.

Langkah ini diambil di tengah kekecewaan Gedung Putih karena enam bulan diplomasi Trump belum membuahkan perdamaian, bahkan sekadar jeda tembak-menembak, untuk menghentikan invasi penuh Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari 2022.

Bulan lalu, Trump sempat mengultimatum Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tenggat 50 hari untuk menghentikan serangan.

Jika gagal, Trump mengancam akan memberlakukan sanksi dan tarif, termasuk sanksi sekunder yang bisa memukul negara-negara pembeli energi Rusia seperti China dan India.

Namun, pekan lalu tenggat itu dipersingkat menjadi hanya 10 hari akibat gempuran drone dan rudal Rusia ke Ukraina yang terus berlanjut. Tenggat tersebut akan berakhir Jumat ini.

Kremlin Buka Pintu, Ukraina Desak Barat Bertindak

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membenarkan kemungkinan Witkoff bakal mendarat di Moskow.

“Kami selalu senang menerima Tuan Witkoff di Moskow. Kontak semacam ini penting, bermakna, dan sangat berguna,” kata Peskov.

Ia menegaskan dialog dengan AS masih berlanjut dan upaya mediasi Washington untuk menemukan jalan keluar konflik Ukraina tetap dihargai. Menurutnya, Moskow masih berpegang pada gagasan bahwa solusi politik-diplomatik adalah jalan terbaik.

Media pemerintah Rusia, Tass, melaporkan Peskov juga menyiratkan peluang Presiden Putin bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy — sesuatu yang selama ini kerap ditolak Kremlin — asalkan “pekerjaan persiapan di tingkat ahli” rampung.

Sementara itu, Ukraina tegas mendukung desakan AS agar gencatan senjata segera diberlakukan.

Lewat Telegram, Zelenskyy mendesak sekutu Barat bertindak lebih tegas menekan Moskow.

“Dunia punya kekuatan untuk menghentikan ini dan melindungi warga sipil,” tulis Zelenskyy. Ia menuntut sanksi sekunder terhadap perdagangan energi Rusia serta sektor perbankannya.

Jika Gagal, Sanksi Berat Ancam Rusia

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved