PEMPROV GORONTALO

Indeks Ketimpangan Gender Tinggi, PPPA Prov Gorontalo Genjot Program Perlindungan Perempuan dan Anak

Tingginya angka ketimpangan gender di Provinsi Gorontalo menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com.
DINAS PPA--Kepala Dinas PPA Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman hadir pada kegiatan kegiatan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan (KTA), kekerasan terhadap anak (KTA) dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan perkawinan anak, Selasa (29/7/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Tingginya angka ketimpangan gender di Provinsi Gorontalo menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Gorontalo terus menggencarkan berbagai program untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kepala Dinas PPPA Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam memahami persoalan yang dihadapi sesama perempuan maupun anak.

Baca juga: Dapat SK PPPK, Puluhan Guru di Pandeglang Pilih Ceraikan Pasangan

Karena itu, kesetaraan gender harus diperjuangkan melalui intervensi program yang nyata.

Menurut Yana, kesetaraan tidak cukup hanya dibicarakan, tetapi harus diwujudkan melalui program yang berdampak langsung di masyarakat. 

"Kegiatan ini bukan seremoni belaka, tetapi menjadi komitmen kita bersama untuk melindungi perempuan dan anak,” kata Yana saat membuka kegiatan Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan, Kekerasan Terhadap Anak, Tindak Pidana Perdagangan Orang, Anak Berhadapan dengan Hukum, dan Perkawinan Anak di BPMP Provinsi Gorontalo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Selasa (29/7/2025).

Selain itu, pada kesempatan tersebut juga diluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang menjadi ruang sinergi berbagai pihak untuk memperkuat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat desa.

Yana menyebutkan, secara umum indeks ketimpangan gender di Gorontalo masih tinggi sehingga upaya peningkatan pemberdayaan gender harus dilakukan secara masif.

Baca juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, dan Monyet Rabu 30 Juli 2025: Horoskop Cinta hingga Keuangan

“Ketika indeks pemberdayaan gender kita tingkatkan, maka indeks ketimpangan bisa kita tekan,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi perkembangan Kabupaten Bone Bolango yang dinilai berhasil meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif serta menjadi daerah tercepat dalam mereplikasi program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.

“Bone Bolango menjadi contoh nyata bagaimana komitmen pemerintah daerah dapat mendorong keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan publik,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kabupaten Bone Bolango, Udin Kuku, menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan kekerasan.

“Selain itu, program ini juga untuk mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam pemberdayaan kelompok rentan, termasuk anak-anak,” ungkap Udin.

Ia menambahkan, Ruang Bersama Indonesia menjadi salah satu program andalan untuk memperkuat perlindungan anak dan perempuan di tingkat desa.

“Ini adalah bagian dari visi Indonesia Emas 2045. Kami ingin membangun pondasi yang kuat mulai dari desa agar perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan benar-benar berjalan optimal,” jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved