Lipsus Ikan Nike Gorontalo

Musim Habis, Pedagang Nike di Leato Utara Gorontalo Tetap Bertahan Jualan Hingga Tengah Malam

Pedagang nike di sekitar Jalan Leato Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo tetap berjualan meski musimnya telah berakhir.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
NIKE GORONTALO -- Pedagang nike di Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat (25/7/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Pedagang nike di sekitar Jalan Leato Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo tetap berjualan meski musimnya telah berakhir.

Perlu diketahui, nike merupakan salah satu spesies ikan yang ditemukan di perairan Gorontalo dan dikenal berasal dari kelompok Gobiidae.

Ikan-ikan kecil ini bermunculan setiap akhir bulan dalam penanggalan tahun Hijriah di perairan Gorontalo, Teluk Tomini.

Musim nike biasanya berlangsung selama 9 hingga 11 hari, atau paling singkat hanya tiga hari, tergantung bentuk bulan yang terang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Gorontalo hingga 29 Juli 2025, Waspada Gelombang Tinggi Nelayan Diminta Hati-hati

Untuk bulan Juli 2025 ini, nike hanya datang selama tiga hari, dimulai sejak tanggal 22 hingga 24 kemarin.

Berbeda dari bulan kemarin, nike pertama kali muncul di Wisata Molotabu, Kabila Bone.

Untuk bulan ini hanya muncul di sekitar Leato Utara.

Rahim Masili, asal Lekobalo, Kota Barat, pedagang nike, mengungkapkan alasan masih berjualan karena stok masih banyak.

Ia mengaku stok yang dimaksud bukan disimpan di rumahnya, tetapi masih diperjualbelikan di pelelangan.

Sebab, Rahim langsung membeli nike di pelelangan, dalam sehari biasanya dua sampai tiga ember.

"Memang musim nike telah berakhir, tapi stok masih banyak jadi kami tetap berjualan," ungkapnya saat diwawancarai Tribun Gorontalo, Jumat (25/7/2025).

Ia mengaku, warga yang membeli nike tidak sebanyak saat awal nike baru muncul.

"Kalau sudah akhir-akhir begini, sudah berkurang pembeli karena mereka tahu yang dijual itu tinggal nike sisa," bebernya.

Nike yang dijual Rahim seharga Rp15 ribu per kaleng, sedangkan per kilogram dijual Rp50 ribu.

"Tapi bisa beli harga Rp10 ribu atau Rp20 ribu," ujarnya.

Rahim sering meraup cuan Rp900 ribu per hari untuk bulan ini. Namun, terkadang bisa mencapai Rp1 juta.

Baca juga: Langkah Berani Prancis! Macron Siap Akui Negara Palestina, Israel-AS Naik Pitam

"Kalau sekarang Alhamdulillah lah, Rp900 ribu per satu ember laku," ucapnya.

Rahim berjualan dari sekitar pukul 06.00 hingga 00.00 WITA.

"Sampai tengah malam saya di sini, biasanya sampai di rumah jam 01.30 WITA," tegasnya.

Hembusan angin laut malam hari tidak menggoyahkan Rahim menunggu orang yang akan membeli nike-nya tersebut.

Rahim sudah menjadi pedagang selama 30 tahun lamanya.

"Kalau tidak salah saya jadi pedagang sejak saya belum menikah," katanya.

Jika musim nike telah berakhir, Rahim juga tetap berjualan di lapak sekitar kampungnya.

"Saya kadang kalau tidak jual nike saya jualan ikan tawar di sekitar rumah," jelasnya.

Sementara itu, Iswan Salehe yang juga berasal dari Lekobalo menjual nike Rp40 ribu per kilogramnya.

"Harganya masih sama dengan bulan-bulan kemarin, tidak ada yang berubah," tambahnya.

Sementara untuk per kaleng di lapaknya dijual Rp10 ribu.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved