Beras Oplosan
Prabowo Turun Tangan Atas Kasus Beras Oplosan, Perintahkan Jaksa dan Kapolri Usut Tuntas
Prabowo, Presiden RI dari fraksi Partai Gerindra geram dengan perilaku beras oplosan yang beredar di masyarakat.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Prabowo, Presiden RI dari fraksi Partai Gerindra geram dengan perilaku beras oplosan yang beredar di masyarakat.
Pasalnya beras oplosan ini jika dikonsumsi secara terus menerus bakal mengganggu kesehatan tubuh.
Sehingga, Prabowo ultimatum kepada pelaku ataupun produsen beras oplosan untuk segera mengembalikan kerugian negara.
Sebelumnya beras oplosan ini ditemukan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Total ada 212 merek beras yang ternyata merupakan beras oplosan dan beredar di supermarket besar di Indonesia.
Otomatis masyarakat pun telah ada yang membeli beras dan mengonsumsinya.
Dilansir dari TribunPriangan.com, Prabowo mengatakan, kerugian itu mengganggu perekonomian nasional, sebab pemerintah setengah mati mencari sumber pemasukan untuk menambah kas negara.
"Saya minta Jaksa Agung sama Kapolri, usut dan tindak. Ini pidana. Dan saya dapat laporan, kerugian yang dialami oleh ekonomi Indonesia, kerugian oleh bangsa Indonesia, adalah Rp100 triliun tiap tahun," ujar Prabowo dalam pidato saat meluncurkan Kopdes/Kel Merah Putih, dari Klaten, Jawa Tengah yang disiarkan daring, Senin (21/7/2025).
Prabowo menilai tindakan mengoplos beras merupakan bentuk pengkhianatan kepada bangsa dan rakyat.
Selain itu menurutnya kasus oplos beras juga merupakan upaya untuk membuat Indonesia terus lebah.
"Saya tidak terima. Saya disumpah di depan rakyat untuk memegang teguh undang-undang dasar. Dan menjalankan segala perundang-undangan dan peraturan yang berlaku," tutur Prabowo.
"Saya perintahkan Kapolri dan Jakarta Agung, usut! tindak! Kalau mereka kembalikan Rp 100 triliun itu oke. Kalau tidak, kita sita itu, penggiling-penggiling padi yang brengsek itu," tegasnya.
Sekedar informasi, Beras premium adalah jenis beras dengan kualitas terbaik yang dipilih melalui proses seleksi dan pengolahan yang cermat, dengan ciri khas :
- Aroma harum alami, seperti pandan atau wangi khas varietas tertentu
- Tekstur pulen dan lembut saat dimasak, tidak mudah basi
- Butiran utuh dan bersih, minim patahan dan bebas dari menir (pecahan kecil)
- Kandungan nutrisi lebih tinggi, seperti vitamin B1 dan antioksidan, terutama pada beras merah atau organik
- Bebas bahan kimia berbahaya, seperti pemutih atau pengawet
Sedangkan beras oplosan yang selama ini beredar adalah beras yang dicampur atau dimanipulasi kualitasnya agar terlihat seperti beras premium, padahal kualitasnya rendah.
Biasanya praktiknya meliputi:
- Mencampur beras kualitas rendah dengan beras premium supaya bisa dijual dengan harga lebih mahal.
- Mengurangi timbangan kemasan (misalnya, dijual 5 kg tapi isinya hanya 4,5 kg).
- Mencampur bahan tambahan ilegal (seperti pemutih, pengawet, atau pewarna) agar beras tampak putih dan menarik.
- Menggunakan beras lama, berjamur, atau rusak, lalu dipoles agar terlihat baru.
Meski tidak selalu langsung berbahaya jika dikonsumsi, beras oplosan bisa merugikan konsumen secara ekonomi (karena membeli dengan harga premium tapi kualitas rendah) dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika ada campuran bahan kimia berbahaya.
Adapun, dikabarkan sebelumnya, Menteri Pertanian bersama Satgas Pangan Polri melakukan pemeriksaan gabungan terkait adanya kecurigaan pengoplosan beras di sejumlah wilayah.
Hasil yang didapat serta pengujian mutu dan pengawasan lapangan oleh tim Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, di 13 laboratorium yang tersebar di 10 provinsi, menggunakan 136 sampel.
Dengan adanya temuan ini, Amran memastikan pihaknya telah memproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian,” kata Amran.
Dari pengecekan tersebut, terbukti 85,56 persen beras yang ditemukan tidak memenuhi standar mutu, serta ada 59,78 persen produk yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Lalu sisanya sebanyak 21,66 persen diketahui tidak penuhi ketentuan berat kemasan.
Produk dari beras oplosan sendiri tidak berbahaya jika dikonsumsi.
Masalahnya, kualitas mereka di bawah standar yang sudah ditetapkan.
Selain itu, beberapa merek tercatat menawarkan kemasan 5 kilogram (kg) padahal isinya hanya 4,5 kg.
Hal ini memicu kegeraman dari berbagai pihak, terutama masyarakat yang sudah pasti dirugikan.
Pasalnya, jika melihat dari segi kesehatan akan banyak memicu penyakit serius jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
“Kepada seluruh saudara nanti mudah-mudahan ini kami munculkan secara bertahap yang diperiksa. Kami munculkan merek yang tidak sesuai standar,” kata Amran, yang dikutip Senin, 14 Juli 2025.
Harga Ritel Modern Langsung Turun
Terbaru, Ketua Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan, toko ritel sudah mulai menurunkan harga jual beras premium sebesar Rp 1.000 per 5 kilogram (kg) sejak Rabu (16/7/2025).
Penurunan itu menyusul kabar beredarnya beras oplosan di toko-toko ritel modern.
"Kalau dikoreksi harga sudah kita lakukan mulai kemarin. Rp 1.000. Seluruh peritel yang premium turun Rp 1.000 per 5 kg. Berarti (turun jadi) Rp 73.500 (per 5 kg)," ujar Solihin di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Selain itu, penurunan harga beras premium juga menindaklanjuti permintaan dari para produsen beras.
Solihin menyebutkan, selama ini penjualan beras premium berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 14.900 per kilogram, sedangkan HET untuk 5 kg beras premium Rp 74.500.
Daftar Brand Beras yang Terafiliasi Pengoplosan
Kementan dan Satgas Pangan Polri sudah memberikan pernyataan bahwa sedang memanggil pemeriksaan ke beberapa perusahaan produksi beras diduga oplosan.
Terkuak ada beberapa nama produk beras yang sudah dirilis agar masyarakat bisa berhati-hati.
Di mana, terdapat 212 dari 268 merek beras yang tak sesuai standar, mulai dari kualitas, berat, hingga harganya.
Untuk mengetahui merek beras premium apa saja yang diduga oplosan, simak daftar berikut:
- Sania, Sovia, Fortune (produk Wilmar Group)
- Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station,
- Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos. (produk PT Food Station Tjipinang jaya)
- Raja Platinum dan Raja Ultima (produk PT Belitang Panen Raya)
- Beras premium Ayana (produk PT Sentosa Utama Lestari).
Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com
Polemik Beras Oplosan
Daftar Merek Beras Diduga Oplosan
bahaya beras oplosan
efek samping beras oplosan
beras oplosan
Beras Premium Palsu? Ini 5 Merek Diduga Oplosan di Ungkap Satgas Pangan, Salah Satunya Sania |
![]() |
---|
Satgas Pangan Ungkap 5 Merek Beras Diduga Tak Sesuai Standar, Penyelidikan Naik ke Penyidikan |
![]() |
---|
Pemerintah Hapus Kategori Premium dan Medium, Beras Kini Hanya Satu Jenis |
![]() |
---|
Pemerintah Rencanakan Hapus Jenis Beras Medium dan Premium Imbas Kasus Beras Oplosan |
![]() |
---|
Tak Hanya Rugikan Negara, Tapi Beras Oplosan Juga Ancam Kesehatanmu, Ini Bahayanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.