CPNS 2025
Rekrutmen ASN Alami Perubahan Besar, Ini Keuntungan dan Tantangan Sistem CPNS 2025
Pada periode 2024–2025, sebanyak 6,6 juta peserta mengikuti seleksi dengan total anggaran mencapai Rp1,1 triliun, namun hanya sekitar 1 juta formasi.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Badan Kepegawaian Negara (BKN) resmi mengumumkan bahwa sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan mengalami perubahan besar mulai tahun anggaran 2025.
Tak lagi digelar secara serentak secara nasional, sistem baru ini dirancang untuk lebih fleksibel, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan peserta maupun instansi pemerintah.
Kepala BKN, Prof. Zudan Arif Sulaiman, mengungkapkan dalam pernyataannya pada 14 Juli lalu bahwa desain baru sistem CPNS ini bertujuan menekan biaya besar yang selama ini dibutuhkan dalam proses seleksi nasional.
Pada periode 2024–2025, sebanyak 6,6 juta peserta mengikuti seleksi dengan total anggaran mencapai Rp1,1 triliun, namun hanya sekitar 1 juta formasi yang tersedia.
Aturan baru ini menjadi sangat krusial ditengah masyarakat, terutama para calon peserta.
Pasalnya, dari sistem tersebut pastinya akan ada imbas dan keungtungan yang didapat dari para peserta entah itu positif atau bahkan negatif, jika telah resmi disetujui pemerintah.
Salah satu yang paling, disoroti adalah proses seleksi yang tidak lagi serempak secara nasional seperti pada tahun-tahun lalu.
Lantas apa saja keuntungan dan kerugian dari Sistem Baru CPNS 2025 ini?
Adapun, jika sistem baru CPNS yang tidak diselenggarakan secara serentak nasional seperti tahun-tahun sebelumnya tentu menghadirkan sejumlah keuntungan dan tantangan, tergantung dari sudut pandang mana kita meninjaunya.
Berikut ini sedikit penjelasan mengenai keuntungan dan kerugian yang akan dialami di kemudian hari jika sistem ini berjalan pada seleksi di 2025.
Keuntungan Sistem Tidak Serentak CPNS 2025
1. Fleksibilitas Daerah
Daerah bisa menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan kesiapan infrastruktur, anggaran, dan kebutuhan formasi lokal.
Ini bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi tekanan teknis.
2. Mengurangi Beban Sistem Pusat
Sistem serentak nasional kerap menyebabkan server overload dan kendala teknis karena jutaan peserta mengakses sistem dalam waktu bersamaan, sedangkan sistem tidak serentak bisa mengurangi risiko ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.