Berita Internasional
Rusia Bombardir Kyiv Selama Hampir 10 Jam, AS-Rusia Bahas Gagasan Baru Perdamaian Ukraina
Rusia kembali menggempur ibu kota Ukraina, Kyiv, dalam serangan mematikan yang berlangsung selama berjam-jam pada Kamis (11/7/2025) dini hari.
TRIBUNGORONTALO.COM --- Rusia kembali menggempur ibu kota Ukraina, Kyiv, dalam serangan mematikan yang berlangsung selama berjam-jam pada Kamis (11/7/2025) dini hari.
Serangan tersebut hanya beberapa jam sebelum pertemuan antara diplomat tertinggi Amerika Serikat dan Rusia.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, pada Kamis menyatakan bahwa AS dan Rusia telah saling bertukar gagasan baru terkait pembicaraan damai untuk Ukraina setelah dirinya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, di Malaysia pada hari yang sama.
“Saya pikir ini adalah pendekatan baru yang berbeda,” ujar Rubio usai pembicaraan dengan Lavrov.
Sementara itu, serangan semalam oleh Rusia disebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai serangan gabungan besar-besaran.
Menurut Zelensky, Rusia meluncurkan 18 rudal dan sekitar 400 drone ke wilayah Ukraina. Serangan ini berlangsung hampir 10 jam tanpa henti.
“Ini adalah eskalasi teror yang jelas oleh Rusia,” tulis Zelensky di media sosial pada Kamis.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya berencana berbicara dengan negara-negara sekutu untuk memperkuat pendanaan produksi sistem pertahanan udara.
Belum ada informasi rinci mengenai korban jiwa sipil dalam serangan masif tersebut, namun media lokal melaporkan ledakan terdengar di berbagai titik ibu kota dan beberapa bangunan dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Penembakan Perwira Senior
Di tengah eskalasi serangan, Ukraina juga diguncang kabar penembakan seorang perwira senior keamanan di Kyiv pada hari yang sama.
Menurut pihak berwenang dan rekaman video yang diverifikasi oleh Reuters, sang perwira ditembak mati di area parkir pada siang bolong, sementara pelaku berhasil melarikan diri dengan berjalan kaki.
Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai motif di balik penembakan tersebut, namun pihak berwenang Ukraina memastikan sedang memburu pelaku.
Ketegangan terbaru ini semakin menambah rumit upaya perdamaian, meski di sisi lain pertemuan Rubio-Lavrov membuka secercah harapan adanya jalur diplomasi baru.
Belum ada rincian konkret soal isi gagasan baru yang dimaksud, namun pengamat menilai langkah ini bisa menjadi sinyal bahwa kedua pihak masih membuka ruang negosiasi di tengah konflik yang terus berkecamuk. (*)
(telegraphindia)
Harga Minyak Dunia Stabil, Pasar Dibayangi Risiko Geopolitik dan Kelebihan Pasokan |
![]() |
---|
Qatar Siap Gelar KTT Arab-Islam, Jawab Serangan Israel ke Ibu Kota Doha |
![]() |
---|
Pemimpin Jaringan Ransomware Ukraina Masuk Daftar Buronan Paling Dicari Uni Eropa |
![]() |
---|
Aktivis Pro-Trump Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat Acara Kampus di Utah |
![]() |
---|
Update Kondisi Nepal! PM Mundur, Gedung Parlemen Dibakar, Menteri Dikejar Massa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.