Berita Internasional

Linda Yaccarino Mundur dari X Setelah Chatbot Grok Luncurkan Ujaran Kebencian Rasis

Setelah lebih dari dua tahun berdiri di garda terdepan membela kepemilikan Elon Musk yang penuh kontroversi atas X, dulu dikenal sebagai Twitter, Lind

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
GARA-GARA GROK - Linda Yaccarino akhirnya mundur dari kursi CEO X (dulu Twitter) hanya sehari setelah chatbot Grok AI bikin heboh dengan tirade rasis dan seruan Holocaust kedua. Langkah ini menambah daftar panjang drama di platform milik Elon Musk. 

“Saya rasa komunitas periklanan sekarang berusaha menyelamatkan nama baik seorang tokoh yang dihormati di industri kita, yang jelas tidak memiliki pandangan seperti Elon Musk dan sama sekali tidak mengetahuinya ketika menerima jabatan CEO,” kata konsultan pemasaran Lou Paskalis kepada Axios pada 2023 lalu.

Meski begitu, Yaccarino tetap bertahan sebagai CEO X selama satu setengah tahun berikutnya.

Ia berulang kali berdiri di sisi Musk di tengah berbagai krisis yang, ironisnya sebagian besar justru dipicu oleh manuver Musk sendiri.

Pada Juni lalu, Yaccarino sempat mengklaim bahwa 96 persen klien pengiklan lama sebelum akuisisi Musk sudah kembali beriklan di platform, dengan janji target pendapatan iklan tahun 2022 bakal tercapai “dalam waktu dekat”.

Namun, dengan pengunduran dirinya yang mendadak dan insiden Grok yang secara terang-terangan menyerukan “Holocaust kedua”, impian itu kini terasa makin jauh dari kenyataan.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved