Longsor di Boalemo

Akses Jalan Potanga Boalemo Gorontalo Sudah Bisa Dilalui Pasca Longsor, Pengendara Diminta Waspada

alur trans nasional di Desa Potanga, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo sudah bisa dilewati kendaraan pasca tertutup tanah lon

Penulis: Nawir Islim | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/NAWIR ISLIM
LONGSOR - Lokasi longsor di Jalan Desa Potanga, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo,Provinsi Gorontalo. Jalan ini sudah bisa dilalui kendaraan pada Kamis (12/6/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Jalur trans nasional di Desa Potanga, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo sudah bisa dilewati kendaraan pasca tertutup tanah longsor.

Diketahui, Longsor terjadi pada Senin pagi, 9 Juni 2025, sekitar pukul 08.00 Wita setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak subuh.

Material longsor berupa tanah, batu besar, dan pohon tumbang menutup penuh badan jalan, menyebabkan akses antara Kecamatan Botumoito dan wilayah lainnya terputus total.

Saat itu ratusan kendaraan dari dua arah terpaksa berhenti berjam-jam. Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan warga bahu membahu membersihkan material longsor dengan dibantu alat berat yang diturunkan oleh pemerintah daerah.

Keesokan harinya arus lalu lintas mulai dibuka secara terbatas.  Kendaraan roda dua dan empat dapat melintas, namun tetap diimbau untuk berhati-hati.

Pihak kepolisian dan dinas perhubungan berjaga di lokasi untuk mengatur lalu lintas dan mengantisipasi kemacetan serta potensi bahaya longsor susulan.

Kapolsek Botumoito, Iptu Maksensius Buluati, mengatakan bahwa petugas tetap bersiaga di sekitar lokasi mengingat kontur tanah yang masih labil.

“Kami terus pantau kondisi tanah dan cuaca. Jika hujan kembali turun deras, kami akan segera ambil tindakan pengamanan jalur,” ujar Iptu Maksensius, Kamis (12/6/2025).

Warga menyambut baik pembukaan jalan tersebut, meski tetap merasa khawatir karena potensi longsor susulan masih membayangi.

Sekitar 100 meter dari titik longsor utama, terlihat tanda-tanda tanah berjatuhan yang mengindikasikan telah terjadi longsor kecil.

Longsor kecil itu belum sampai menutupi badan jalan, namun bagian bahu jalan mulai mengalami pengikisan akibat pergeseran tanah dari atas tebing.

Garibbaldi Hanani pengendara motor, mengaku masih merasa was-was saat melewati lokasi tersebut.

“Memang sudah bisa lewat, tapi kami tetap pelan-pelan. Tanahnya masih terlihat lembek dan licin,” ujarnya.

Rafika Limonu, warga Desa Potanga, meminta pemerintah segera membuat tanggul atau penahan longsor di titik-titik rawan.

“Kalau tidak cepat dibuat penahan, bisa-bisa longsor susulan terjadi. Ini bahaya, apalagi kami di sini tiap tahun alami kejadian begini,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved