Berita Lingkungan

Tumpukan Sampah di Danau Limboto Kian Mengkhawatirkan, Warga dan Nelayan Mengeluh Bau Busuk

Tumpukan sampah di sekitar Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, telah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
POTRET DANAU LIMBOTO -- Tumpukan sampah di Danau Limboto kian memprihatinkan. Limbah rumah tangga memenuhi tepi danau, menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu aktivitas warga. Musim banjir lalu memperparah kondisi, membuat air danau keruh. Warga mengeluhkan tidak adanya tempat sampah dan minimnya penanganan. 

Reporter: Inayah Nuraulia Mokodongan, Mawar Hardiknas Tasya Datunsolang, Sri Yolanda Tangahu, Nurfiska K Rahman

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Tumpukan sampah di sekitar Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, telah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan.

Di sepanjang tepi danau, terutama dekat permukiman warga, limbah rumah tangga seperti plastik, botol, dan kantong kresek terlihat berserakan.

Bahkan, sampah-sampah ini mencemari air dan menyebarkan bau tidak sedap yang mengganggu.

Masalah ini bukan hal baru dan semakin parah setelah banjir melanda beberapa bulan lalu, menyebabkan sampah-sampah terbawa arus dan mengendap di danau.

Kini, air danau menjadi keruh dan berbau, sangat mengganggu aktivitas warga, terutama para nelayan dan pedagang di sekitar lokasi.

"Sampah ini terbawa waktu banjir kemarin. Masalahnya, di sini juga tidak ada tempat pembuangan sampah yang jelas. Sampah jadi menumpuk dan baunya itu sangat mengganggu, apalagi pas siang hari,” jelas Yunanto Gobel (52), seorang warga setempat, pada Rabu (11/6/2025).

Warga lainnya, Yasin Pakaya (53), menambahkan bahwa ketiadaan fasilitas pendukung seperti tong sampah umum atau tempat pembuangan yang pasti memperparah keadaan.

"Belum ada tempat sampah sama sekali. Jadi orang buang sampah sembarangan. Kalau pun dibersihkan, biasanya hanya pas ada kegiatan dari pemerintah. Tapi kalau hari-hari biasa, tidak ada tindakan,” katanya.

Kendala Kendaraan Pengangkut dan Tantangan Lokasi Pembuangan

H. Supriadi Napu, Kepala Desa setempat, mengakui bahwa persoalan sampah adalah salah satu masalah paling krusial di Kabupaten Gorontalo, termasuk di sekitar Danau Limboto.

"Sudah beberapa kali kami rapat dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pemerintah kecamatan. Salah satu kendalanya adalah kurangnya kendaraan pengangkut sampah,” ujar Supriadi.

Saat ini, pemerintah desa sedang merancang Peraturan Desa (Perdes) tentang pengelolaan sampah.

Rancangan ini akan mengatur sistem pengangkutan sampah, termasuk penempatan tempat pembuangan.

“Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dimusyawarahkan bersama BPD. Kalau sudah ada perdes, maka kita akan tindak lanjuti pengangkutan sampahnya,” tambahnya.

Supriadi menyebutkan adanya armada Viar bantuan dari anggota DPR Provinsi yang akan dioperasikan lebih optimal setelah Perdes memiliki dasar hukum.

Namun, penentuan lokasi tempat pembuangan sampah sementara menjadi tantangan tersendiri.

"Kalau lahan pembuangan itu bukan milik pemerintah, warga pasti tidak mau lahannya dijadikan tempat sampah pasti marah. Jadi kami masih mencari solusi terbaik,” ujarnya.

Dampak Lingkungan dan Harapan Warga

Masalah sampah ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan lingkungan dan mata pencarian warga.

Eceng gondok yang tumbuh di danau semakin diperparah oleh sampah yang tersangkut, menghambat jalur perahu nelayan.

“Sampah yang menumpuk itu mengganggu air danau, eceng gondok makin parah, dan nelayan susah. Sampah juga jadi sarang nyamuk dan penyakit,” tambah Yunanto.

Warga berharap pengelolaan sampah di sekitar Danau Limboto bisa segera ditangani secara serius. Selain penyediaan tempat pembuangan, edukasi kepada masyarakat juga dianggap penting agar tidak membuang sampah sembarangan.

"Kami ingin ada tempat sampah yang jelas. Danau ini punya potensi wisata, sayang kalau terus dibiarkan kotor,” pungkas Yasin Pakaya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved