Keracunan Makanan

Fakta-Fakta Keracunan Massal di Talumolo Gorontalo: 43 Warga Jadi Korban Makanan Tak Higienis

Sejumlah warga di Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo diduga mengalami keracunan makanan. Berikut fakta-faktanya

|
Penulis: Redaksi | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TribunGorontalo.com/Arianto Panambang
KERACUNAN MAKANAN - Kondisi anak yang keracunan makanan saat dirawat di RS Aloe Saboe Kota Gorontalo, Senin (26/5/2025). Fakta-fakta puluhan warga diduga keracunan usai santap makanan di acara tahlilan 40 hari. 

“Rata-rata mengalami muntah dan berak-berak. Ada juga yang cuma muntah, ada juga yang sakit perut. Hampir semua yang makan mengalami gejala, jadi total yang kena sekitar 43 orang,” kata Dian Tuntula, salah seorang warga yang juga sepupu dari pihak penyelenggara.

Sebagian korban sempat mencoba bertahan di rumah.

Beberapa warga bahkan langsung menghubungi tenaga medis tanpa melalui rumah sakit karena gejalanya dirasa masih bisa ditangani di rumah.

Enam Orang Masih Dirawat, Termasuk Dua Balita

Dari hasil penelusuran, 16 orang awalnya dibawa ke Rumah Sakit Aloe Saboe, namun 14 di antaranya sudah diperbolehkan pulang.

Dua pasien yang masih dirawat di RS Aloe Saboe merupakan balita.

Selain itu, empat orang lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mutajam. Sementara itu, sejumlah warga yang dilarikan ke Klinik Kestin hanya menjalani rawat jalan.

Dengan demikian, jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit saat ini tercatat enam orang.

“Jadi yang masih dirawat sekarang itu enam orang. Dua di Aloe Saboe, empat lagi di Mutajam. Yang ke Kesdim rawat jalan saja,” terang Dian.

Tindak Lanjut dari BPOM, Dinkes dna Puskesmas

Menanggapi peristiwa tersebut, aparat gabungan dari BPOM, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kecamatan Dumbo Raya, dan Kepolisian langsung turun ke lokasi.

Mereka telah memeriksa semalam keluarga penyelenggara acara serta mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.

 “Semalam itu sudah diperiksa dari BPOM, Dinas Kesehatan, Puskesmas, kecamatan, dan pihak kepolisian. Mereka langsung ke lokasi dan kumpulkan informasi dari warga dan keluarga penyelenggara,” jelas Dian.

Pihak kelurahan dan tenaga medis mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama dalam menjaga kebersihan makanan ketika menggelar acara besar.

Kesadaran untuk segera melapor ke tenaga kesehatan jika muncul gejala juga menjadi hal penting.

“Kami juga biasa diundang kalau sudah ada gejala seperti ini. Tapi kemarin banyak warga yang langsung telepon medis begitu gejalanya muncul,” tambah Dian.

Sampai dengan saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved