Angka Kemiskinan Gorontalo

Guru Besar UNG Sebut Gorontalo Terancam Masuk Perangkap Kemiskinan, Apa Penyebabnya?

Kemiskinan kembali menjadi perhatian serius di Provinsi Gorontalo. Bahkan saat ini Gorontalo berpotensi akan masuk dalam perangkap kemiskinan". 

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Dok pribadi Fahrudin Zain Olilingo
PERANGKAP KEMISKINAN - Potret Prof Dr Fahrudin Zain Olilingo, Guru Besar Universitas Negeri Gorontalo. (UNG). Provinsi Gorontalo terancam perangkap kemiskinan. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Kemiskinan kembali menjadi perhatian serius di Provinsi Gorontalo. Bahkan saat ini Gorontalo berpotensi akan masuk dalam perangkap kemiskinan. 

Meskipun berbagai program pengentasan kemiskinan telah digulirkan, data terbaru menunjukkan penurunan angka kemiskinan di wilayah ini masih tergolong kecil. 

Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa Gorontalo tengah menghadapi ancaman "perangkap kemiskinan" yang sulit dipecahkan.

Hal tersebut diterangkan oleh Prof Dr Fahrudin Zain Olilingo, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo (UNG). 

Kemiskinan dijelaskan sebagai bagian dari realitas kodrati kehidupan, di mana selalu ada dua sisi: kaya dan miskin, senang dan susah. 

Namun demikian, dalam konteks pembangunan, tingkat kemiskinan menjadi ukuran penting kesuksesan pemerintahan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Gorontalo menunjukkan bahwa garis kemiskinan (GKM) per September 2024 berada di angka Rp595.240 per kapita per bulan. 

"Meskipun ada pergerakan, penurunan angka kemiskinan di Gorontalo selama 14 tahun terakhir hanya berkisar di bawah 1 persen per tahun," bebernya. 

Berikut data persentase penduduk miskin di Gorontalo pada tahun 2024:

Boalemo: 18,38 persen

Gorontalo: 16,43 %

Pohuwato: 17,11 %

Bone Bolango: 14,80 %

Gorontalo Utara: 16,86 %

Kota Gorontalo: 5,74 %

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved