Berkat Nonton Walid di Serial Bidaah, Santriwati Berani Bongkar Kekerasaan Seksual Pimpinan Ponpes
Setelah menonton serial Bidaah, tujuh santriwati di Lombok laporkan kasus pelecehan seksual pimpinan pondok yang modusnya mirip Walid.
Mulanya Baiduri tekan oleh ibunya untuk bergabung, dengan enggan memasuki kelompok tersebut.
Sebab ia tahu sekte itu hanya untuk dipenuhi dunia manipulasi, pernikahan paksa, dan kepatuhan buta.
Semakin dalam dia menggali, semakin Baiduri menyadari bahwa iman ibunya sedang dieksploitasi untuk mempertahankan aliran sesat yang berbahaya.
Di dalam sekte tersebut, Baiduri bertemu dengan Hambali, putra orang kepercayaan Walid, Abi Saifullah.
Baru saja kembali dari studinya di Yaman, Hambali mulai mempertanyakan praktik sekte tersebut dan menyelaraskan dirinya dengan pembangkangan Baiduri yang semakin meningkat.
Bersama-sama, mereka mengungkap kebenaran mengerikan tentang cara kerja internal Jihad Ummah dan sejauh mana para pemimpinnya akan berusaha mempertahankan kendali.
Saat Baiduri bertekad menyelamatkan ibunya dan mengungkap tipu daya sekte tersebut.
Ia mempertaruhkan segalanya, termasuk keselamatannya, untuk menantang rezim kuat yang tumbuh subur karena rasa takut dan ketundukan.
Meningkatkan ketegangan dan meningkatnya bahaya, perjuangan Baiduri dan Hambali demi kebenaran membuat mereka berhadapan dengan otoritas Walid yang menindas dan para pengikut setia sekte tersebut.
Perjalanan mereka penuh dengan ketangguhan, keberanian, dan pengorbanan.
Saat mereka berusaha melepaskan diri dari cengkeraman sekte tersebut dan merebut kembali apa yang telah hilang.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dan Tribunnews.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.