Paus Fransiskus Meninggal Dunia
10 Calon Pengganti Paus Fransiskus Pasca Meninggal Dunia yang Bakal Pimpin Umat Katolik
Untuk melanjutkan pemegang pimpinan Katolik maka Paus Fransiskus akan digantikan. Ada 10 calon pengganti Paus Fransiskus.
5. Kardinal Wim Eijk (Belanda)
Willem Jacobus Eijk (71 tahun) adalah seorang mantan dokter medis.
Ia dianggap sebagai salah satu kandidat terdepan yang paling konservatif.
Eijk diangkat menjadi kardinal oleh Paus Benediktus XVI pada 2012.
Ia dikenal sebagai seorang konservatif yang gigih, dikenal karena penentangannya terhadap sikap Paus tentang pernikahan ulang dan perceraian sipil.
Pandangannya bahkan sering kali menantang pendekatan liberal Paus Fransiskus.
6. Kardinal Fridolin Ambongo Besungu (Republik Demokratik Kongo).
Kardinal Fridolin Ambongo Besungu (65 tahun) dikenal karena sikap konservatifnya terhadap doktrin gereja.
Ambongo Besungu telah menjadi kritikus vokal ajaran liberal Paus Fransiskus, khususnya pada isu LGBTQ.
Dikenal karena sikap konservatifnya terhadap doktrin gereja, Ambongo Besungu telah menjadi kritikus vokal ajaran liberal Paus Fransiskus, khususnya pada isu LGBTQ.
7. Kardinal Raymond Burke (Amerika Serikat)
Kardinal Raymond Burke (76 tahun) merupakan seorang kritikus vokal Paus Fransiskus.
Burke menganjurkan ajaran Katolik tradisional tentang pernikahan, Ekaristi, dan isu-isu keluarga, yang menjadikannya seorang pesaing konservatif terkemuka.
8. Kardinal Robert Sarah (Guinea)
Sarah (78 tahun )dikenal karena kritiknya terhadap reformasi liturgi Paus Fransiskus dan kepatuhannya yang kuat terhadap ajaran Katolik tradisional.
Sikapnya yang tegas dalam melestarikan Misa Latin telah membuatnya menjadi favorit di kalangan kaum tradisionalis.
9. Kardinal Matteo Zuppi (Italia).
Matteo Zuppi (69 tahun ) merupakan orang dalam di Vatikan milik Paus Fransiskus.
Zuppi dipandang sebagai seorang moderat yang dapat melanjutkan agenda Paus.
Ia dikenal karena fokusnya pada inklusivitas dan keadilan sosial.
10. Kardinal Giovanni Battista Re (Italia)
Battista Re (89 tahun) merupakan dekan Dewan Kardinal, Re memainkan peran penting dalam mempersiapkan konklaf.
Meskipun usianya mungkin menjadi pertimbangan, pengaruhnya tetap signifikan di kalangan Vatikan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.