Mahasiswa UNG Hanyut
Rektor UNG Sebut 10 Mahasiswa Geologi Sudah Tiga Kali Naik ke Area Pertambangan untuk Pemetaan
Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok, menyampaikan perasaan berduka atas musibah sepuluh mahasiswa Jurusan Teknik Geologi
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok, menyampaikan perasaan berduka atas musibah sepuluh mahasiswa Jurusan Teknik Geologi yang terseret arus sungai.
Sepuluh mahasiswa itu diketahui sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango.
Menurut Eduart, KKN di Kecamatan Bulawa merupakan program yang dilaksanakan atas permintaan resmi dari pihak kecamatan dan kabupaten.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kantor Wilayah Bank SulutGo di Gorontalo Disegel Pendemo, Tulisan BSG Dihapus
Kegiatan itu diketahui berjalan dengan baik sejak dilepas secara resmi oleh pihak kampus pada Selasa, 4 Maret 2025.
Para mahasiswa tersebut diketahui sedang melakukan pemetaan wilayah pertambangan sebagai bagian dari tugas lapangan mereka.
Sudah dua kali mahasiswa ini naik ke area pertambangan dan berjalan lancar.
“Namun pada kunjungan yang ketiga itulah terjadi bencana alam,” ujar Eduart saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Sosok Fiqri Fariz Pakaya, Mahasiswa Teknik Geologi UNG Gorontalo: Aktif Organisasi Kampus
Bencana terjadi ketika para mahasiswa ini hendak kembali ke posko usai menjalankan tugas pemetaan.
Namun di saat mereka menyeberang sungai, tiba-tiba datang air bah dari arah gunung.
“Ada yang sudah sempat menyeberang, ada yang belum, dan ada juga yang masih berada di tengah sungai saat arus tiba-tiba membesar. Inilah yang menyebabkan mereka terseret,” jelasnya.
Atas insiden tersebut, tiga mahasiswa dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Sosok Alfateha Ahmadi, Mahasiswa UNG yang Tewas Saat KKN Di Mata Temannya: Murah Senyum
Eduart menyebut mereka sebagai mahasiswa terbaik yang sedang menjalankan tugas mulia dalam menuntut ilmu.
“Kami sangat kehilangan. Ini duka yang sangat dalam bagi seluruh keluarga besar UNG,” ungkapnya.
Tujuh mahasiswa lainnya berhasil diselamatkan. Lima telah dipulangkan ke rumah masing-masing, sementara dua lainnya masih menjalani perawatan medis.
Satu dirawat di Rumah Sakit Aloe Saboe, dan satu lagi di Rumah Sakit Tombulilato yang menurut Eduart sudah menunjukkan kondisi stabil dan akan segera dijemput keluarganya.
Baca juga: Tangisan Isman Pakaya Ayah Mahasiswa KKN yang Selamat: Tolong, Jangan Lagi KKN Jauh dari Kampus
Rektor juga menegaskan bahwa kampus bertanggung jawab secara penuh terhadap kondisi mahasiswa selamat maupun keluarga korban.
“Kami dari pihak rektorat akan terus mendampingi mereka, baik selama masa pemulihan fisik maupun psikis. Bahkan rencananya saya sendiri akan takziah ke rumah duka,” ucapnya.
Lanjut Eduart, peristiwa ini menjadi bahan evaluasi penting bagi UNG dalam menyusun prosedur keselamatan kegiatan lapangan ke depan.
Baca juga: Jajaran Birokrasi UNG Bakal Tinjau Mahasiswa KKN yang Terseret Air Bah di Kecamatan Bulawa Gorontalo
“Kita tidak ada yang menginginkan musibah ini terjadi. Tapi dari musibah ini, kita belajar bahwa unsur keselamatan harus jadi prioritas utama, apalagi di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang,” ujarnya.
Sebagai langkah tanggap, sepuluh mahasiswa ini untuk sementara dibebastugaskan dari program KKN guna fokus pada pemulihan.
Adapun kegiatan KKN di lokasi lain tetap berjalan dengan pengawasan keselamatan yang lebih ketat.
Eduart juga menegaskan bahwa para mahasiswa tersebut bukan mahasiswa biasa.
Baca juga: Rektor UNG Perketat Pengawasan Kegiatan Mahasiswa di Luar Kampus Imbas Insiden KKN di Bulawa
“Mereka adalah mahasiswa berprestasi dari Jurusan Teknik Geologi. Beberapa di antaranya bahkan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan akademik. Ini betul-betul kehilangan besar bagi kami.” tutupnya.
Insiden ini kata Eduart menjadi peringatan keras khususnya UNG dalam melaksanakan KKN.
"Kita akan akan memperketat posisi anak-anak yang akan melakukan penelitian lapangan, ini akan menjadi warning untuk KKN di mana saja," tegasnya.
Eduart menambahkan bahwa sebelum mahasiswa akan turun KKN, pihak kampus akan memberikan pembekalan yang ekstra kepada mereka.
Baca juga: Jadwal KM Sinabung Kapal Pelni untuk April 2025: Hari Ini Berangkat dari Banggai ke Bitung
Ketika mahasiswa berada di lokasi KKN pun, pengawasan masih terus dilakukan.
"Selama ini sudah kita ingatkan bahkan sebelum terjun KKN sudah pasti ada pembekalan dan sebagainya dan tetap kita akan terus tingkatkan pengawasan ke depannya," ucapnya.
(TribunGorontalo.com/Arianto Panambang/Jefry Potabuga)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.