Demo Mahasiswa Gorontalo

11 Mahasiswa Diamankan Polda Gorontalo Buntut Ricuh di Simpang Lima, Identitas Masih Belum Terungkap

Sebanyak 11 mahasiswa diamankan aparat Polda Gorontalo buntut kericuhan yang terjadi di Simpang Lima Telaga, Kota Gorontalo, Senin (1/9/2025).

Penulis: Wawan Akuba | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Wawan Akuba, TribunGorontalo.com
PASCA KHAOS -- Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Widodo jalan bersama personel polisi usai memukul mundur mahasiswa yang ricuh di Bundara Saronde Gorontalo, Senin malam (01/9/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Sebanyak 11 mahasiswa diamankan aparat Polda Gorontalo buntut kericuhan yang terjadi di Simpang Lima Telaga, Kota Gorontalo, Senin (1/9/2025).

Mereka diduga terlibat dalam aksi anarkis yang memicu bentrokan antara massa dan aparat.

Namun hingga Senin malam, identitas para mahasiswa tersebut masih belum diungkap pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro, membenarkan hal tersebut.

“Betul ada yang diamankan,” ujar Desmont kepada wartawan.

Aksi Mahasiswa Meluas ke Simpang Lima

Sebelumnya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus Gorontalo tiba di titik konsentrasi utama yakni Simpang Lima Telaga setelah sebelumnya menggelar orasi di depan kantor DPRD Kota Gorontalo.

Para mahasiswa ini mengidentifikasi diri sebagai Aliansi Merah Putih. Sejak siang, massa bergerak meninggalkan kantor DPRD Kota menuju lokasi tujuan. 

Sesampainya di Simpang Lima, massa aksi langsung menduduki ruas jalan utama. Poros Jalan John Ario Katili yang merupakan jalur vital transportasi antarwilayah dengan lima jalur berbeda lumpuh total.

Kendaraan yang biasanya padat melintas terpaksa berhenti karena jalanan dikuasai mahasiswa.

Meski jumlah massa semakin banyak, suasana sempat terpantau kondusif.

Mahasiswa fokus berorasi dengan pengeras suara, bergantian menyampaikan tuntutan.

Sorak-sorai dan yel-yel perlawanan menggema, bahkan di tengah panas terik siang hari.

Tercatat 36 organisasi mahasiswa bergabung dalam aksi ini.

Mereka menegaskan, blokade jalan adalah simbol kekecewaan terhadap DPR RI dan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved