Mahasiswa UNG Hanyut

Identitas Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yang Meninggal Dunia usai Terseret Arus Sungai

Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terseret arus sungai di Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunGorontalo.com/HO
MAHASISWA MENINGGAL - Potret Sri Maghfira Mamonto, mahasiswa Teknik Geologi UNG semasa hidup. Mafreah ditemukan meninggal dunia usai terseret arus sungai di Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (15/4/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terseret arus sungai di Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Diketahui para korban merupakan mahasiswa Teknik Geologi UNG yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango.

Insiden berawal ketika 10 mahasiswa melakukan pemetaan di area pegunungan Desa Dunggilata pada Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 10.00 Wita.

Setelah itu, mereka turun sekitar pukul 16.00 Wita.

Namun saat menyeberangi sungai tiba-tiba arus makin deras. Tiga mahasiswa terseret arus.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa KKN Gorontalo Hanyut di Sungai Bulawa, Ternyata Penelitian di Pegunungan

Sekira pukul 18.35 Wita, petugas komunikasi melaksanakan koordinasi dengan dosen pembimbing dan Camat Bulawa.

Tim Rescue KPP Gorontalo bergerak menuju Lokasi Kejadian menggunakan Truck Personil dan Recue Car Tipe I.

Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Staf Pusdalops BPBD Bone Bolango, Zulkarnain S Dami, mengatakan dua mahasiswa dinyatakan meninggal dunia. 

"Dua sementara dievakuasi warga, satu masih belum terevakuasi soalnya air deras sekali. Cuma korban sudah didapat," ungkap Zulkarnain.

Sementara itu, Rosbin Pakaya selaku Sekretaris LP2M UNG mengatakan Satu mahasiswa berhasil selamat usai berenang. Ia adalah Fiqri Fariz Pakaya

Pria yang bertugas sebagai Koordinator Desa (Kordes) itu kini tengah ditangani oleh petugas medis. Wajahnya harus dijahit akibat luka robek.

Pihak Basarnas yang sebelumnya diinformasikan langsung menuju ke lokasi kejadian perkara (LKP) untuk menyelamatkan sembilan mahasiswa.

Tim SAR gabungan Gorontalo beserta warga tengah mengevakuasi lima korban. Sementara satu mahasiswi masih dicari.

Proses evakuasi sempat terhambat arus sungai yang sangat deras.

Adapun para korban akan dibawa ke RSUD Tombulilato, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved