Hari Ketupat Gorontalo
Warga Gorontalo Sumringah Saksikan Lomba Pacuan Kuda hingga Kontes Sapi di Desa Yosonegoro Gorontalo
Ratusan warga memadati kawasan pacuan kuda, Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Senin (7/4/2025).
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Diberitakan sebelumnya, tradisi turun-temurun masyarakat Yosonegoro ini akan digelar mulai 7 hingga 9 April 2025.
Kepala Desa Yosonegoro, Isa A Hanapi, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat dan peserta sangat tinggi tahun ini.
Kompetisi roda sapi akan diramaikan oleh peserta dari berbagai daerah.
Baca juga: Pemerintah Beri Rumah Subsidi bagi Nakes, Guru, Petani, hingga Wartawan: Cek Syarat dan Ketentuan
Tercatat, 20 pasang gerobak berasal dari Manado, sementara 50 pasang lainnya datang dari berbagai wilayah di Gorontalo.
Sementara itu, pacuan kuda akan diikuti oleh 40 ekor kuda, baik dari dalam maupun luar daerah.
“Alhamdulillah, persiapan untuk pacuan kuda dan roda sapi sudah hampir selesai. Diperkirakan ada sekitar 70 pasang gerobak sapi dan 40 ekor kuda yang akan bertanding,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (4/4/2025).
Menurut Hanapi, terakhir kali event ini digelar secara resmi adalah pada 2019.
Meski sempat ada kegiatan serupa pada 2021, saat itu sifatnya lokal dan tanpa dukungan pemerintah.
Kini, di tahun 2025, Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali mengucurkan anggaran untuk mendukung pelaksanaan acara.
Menariknya, seluruh rangkaian kegiatan akan digelar tanpa pungutan biaya bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, Pemprov Gorontalo memutuskan untuk menggratiskan akses masuk bagi penonton, termasuk lapak-lapak untuk pedagang. Sedangkan parkir akan dikelola langsung oleh desa,” jelas Hanapi.
Ia berharap tradisi ini bisa terus dilestarikan dan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menghibur, tapi juga menggerakkan ekonomi lokal.
“Pacuan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun, terutama bagi komunitas Jawa Tondano di Yosonegoro. Setelah perayaan ketupat, masyarakat biasanya langsung menggelar pacuan roda sapi dan pacuan kuda,” katanya.
Dengan jeda panjang selama bertahun-tahun, Hanapi memperkirakan jumlah penonton tahun ini akan membludak.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menyukseskan ajang budaya yang sarat nilai tradisi ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.