Debt Collector Keroyok Nasabah
Terungkap 2 Alasan Andi Indalan Mau Berdamai dengan Debt Collector Gorontalo Pelaku Pengeroyokan
Moh Andi Indalan alias Andi (46) telah memaafkan enam debt collector pelaku pengeroyokan.
Karena merasa dituduh secara sepihak, Andi memutuskan turun ke lantai bawah untuk mengambil BPKB dan mencoba menyalakan motornya.
Saat itulah, situasi memanas. Seorang debt collector merampas kunci motornya secara paksa. Andi dan debt collector sempat berdebat.
Cekcok itu akhirnya berujung pada pengeroyokan. Andi mengaku dipukul bertubi-tubi oleh tujuh orang menggunakan kayu dan batu di depan kantor Mandala.
"Saya dipukul ramai-ramai. Mereka pakai kayu dan batu. Sekarang tangan kanan dan kiri saya memar, badan saya sakit semua," bebernya.
Iwan Pakaya, saksi mata sekaligus ipar korban, membenarkan peristiwa ini. Ia menyebut bahwa debt collector bahkan menggunakan helm untuk memukul Andi.
"Saya lihat mereka ambil kayu, batu, dan helm. Saya coba menenangkan, kalau bisa dibicarakan baik-baik, tapi mereka tidak mendengar saya dan tetap memukul Pak Andi," ungkap Iwan.
Tanggapan Mandala Multifinance Gorontalo

Kepala Cabang Mandala Multifinance Gorontalo, Yuda, menegaskan bahwa korban bukan nasabah mereka, melainkan nasabah dari Mandala Finance Cabang Luwuk.
"Yang pertama, konsumen tersebut bukan konsumen Mandala Gorontalo. Konsumen ini berasal dari cabang Luwuk dan memiliki tunggakan pembayaran. Saya sudah cek database, dan nama tersebut tidak ada di sistem kami," ujar Yuda kepada TribunGorontalo.com, Selasa (25/3/2025).
Menurutnya, permasalahan ini berkaitan dengan cabang Luwuk dan tidak ada hubungannya dengan Mandala Finance Gorontalo.
Namun, karena korban berada di Gorontalo, maka urusan tersebut diarahkan ke kantor Mandala terdekat.
Terkait informasi bahwa korban sempat dibawa ke lantai dua kantor Mandala sebelum terjadi dugaan pengeroyokan, Yuda mengakui hal tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa pihak yang menangani korban bukanlah karyawan Mandala Gorontalo, melainkan pihak eksternal yang bekerja sama dengan cabang Luwuk.
"Kami memang bekerja sama dengan pihak eksternal. Jadi, yang menangani bukan karyawan Mandala Gorontalo," paparnya.
Ketika ditanya apakah ia mengetahui kejadian yang terjadi di lantai dua, Yuda mengaku tidak tahu-menahu.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi di lantai dua. Yang jelas, setelah itu korban turun ke bawah dan kejadian tersebut terjadi di luar kendali kami," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.