Hikmah Ramadan 2025

Hikmah Ramadan: Merawat Kemabruran Puasa dari Wirid ke Warid

Dzikir adalah amalan berupa penyebutan atau mengingat nama-nama Allah SWT. Pengertian seperti ini sama dengan wirid. 

TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
HIKMAH RAMADAN-Merawat Kemabruran Puasa dari Wirid ke Warid. Dzikir adalah amalan berupa penyebutan atau mengingat nama-nama Allah SWT. Pengertian seperti ini sama dengan wirid.  

TRIBUNGORONTALO.COM-Wirid dan warid berasal dari akar kata yang sama, yaitu warada-yaridu, berarti menemukan. Wirid dibedakan dan dzikir.

Dzikir adalah amalan berupa penyebutan atau mengingat nama-nama Allah SWT. Pengertian seperti ini sama dengan wirid. 

Hanya bedanya, wirid sudah diatur jumlah, jenis bacaan, metode, dan waktu pembacaannya. Wirid adalah amalan hati dan yang secara telaten dilakukan seorang arifin di dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sedangkan warid adalah efek atau bekas yang tertinggal di dalam bentuk suasana batin dan karakter setelah secara rutin mengamalkan wirid.

Dengan demikian, sulit membayangkan adanya warid tanpa adanya wirid yang diamalkan secara rutin. Warid adalah sesuatu yang datang dari hati berupa bisikan-bisikan yang terpuji, kemudian melahirkan ketenangan batin.

Baca juga: Pria di Gorontalo Utara Diamankan Polda Gorontalo Gegara Praktik Ilegal "Timbun BBM Subsidi"

Kehadirannya bukan karena disengaja tetapi lebih merupakan anugrah Allah SWT. Jika seseorang telah melakukan dosa maka biasanya akan melahirkan kegelisahan dan rasa serba salah, yang dampaknya dapat dibaca oleh orang lain.

Sebaliknya warid adalah suasana ketenangan dan kejernihan batin yang dirasakan seseorang sebagai efek dari amalan zikir dan wirid.

Ibnu 'Athaillah mengatakan: “Jangan kita menganggap rendah hamba yang memiliki wirid dan ibadah tertentu, karena keduanya memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah.” Ia menambahkan: “Jika engkau melihat seorang hamba yang ditetapkan oleh Allah dalam menjaga wiridnya, dan dilanggengkan-Nya dalam keadaan demikian, namun lama ia tidak mendapatkan pertolongan-Nya, maka jangan sampai engkau meremehkan apa yang Allah telah berikan itu padanya, hanya karena engkau belum melihat tanda-tanda orang ‘arif ataupun cahaya indah seorang pencinta Allah pada diri hamba itu. 

Kalaulah bukan karunia berupa warid, tentu tidak akan ada wirid.” 

Warid pengertiannya lebih umum daripada khawatir (bisikan) karena khawatir hanya khusus dalam bentuk informasi, pesan-pesan, bisikan, inspirasi atau apa yang terkandung dalam suatu makna.

Warid bisa berupa kehadiran kesenangan, kelapangan (basth), dan berbagai rasa yang terkandung dalam suatu makna. Warid merupakan pemberian Allah yang berupa petunjuk, cahaya ilahi, kesenangan dalam beribadah.

Allah SWT memberi warid untuk menyelamatkanmu dari cengkeraman dunia dan membebaskanmu daripada diperbudak oleh makhluk apapun.

Baca juga: Rekomendasi Harga HP Samsung Rp1 Jutaan di Bulan Maret Jelang Lebaran 2025

Untuk melepaskan diri hamba dari sifat-sifat wujud yang terbatas untuk kemudian menyaksikan kebesaran Allah SWT yang tidak terbatas, sehingga bisa melupakan yang selain-Nya.

Allah SWT memberi warid untuk melepaskanmu dari penjara wujud ke alam syuhud (penyaksian). 

Orang-orang yang sudah memperoleh warid dengan sendirinya orang itu memiliki kepribadian zuhud, dalam arti tidak lagi akan didikte oleh kepentingan dunia. Dia sudah diberi kemampuan untuk memiliki dirinya sendiri tanpa tergantung kepada kekuatan makhluk.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved