Insiden Tambang Sulut

Nama-nama Anggota Polisi Diperiksa atas Penembakan Warga di Tambang Emas Sulut, Rata-rata Brimob

Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi disebut telah memberikan tembakan peringatan sebelum akhirnya terjadi penembakan yang menewaskan Fernando. 

Editor: Wawan Akuba
TribunManado.com
ILUSTRASI BRIMOB SULUT -- Sebanyak 8 anggota polisi Sulawesi Utara diperiksa atas insiden penembakan di tambang emas Ratatotok. Insiden yang terjadi pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 01.30 WITA itu menewaskan seorang warga bernama Fernando Tongkotow (Edo). 

• Bripka HS (Satbrimob Polda Sulut)

Selain pemeriksaan terhadap para anggota polisi yang diduga berada di lokasi kejadian, Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta autopsi terhadap korban.

Amarah Warga dan Aksi Pengrusakan

Insiden penembakan ini memicu reaksi keras dari masyarakat sekitar.

Setelah kabar kematian Fernando Tongkotow menyebar, lebih dari 100 warga mendatangi lokasi tambang Alason.

Dalam aksi yang terjadi pasca-penembakan, massa merusak dan membakar beberapa aset di lokasi tambang. Beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan akibat amukan warga antara lain:

• 1 unit camp pekerja yang hangus terbakar

• 2 unit sepeda motor yang dirusak

• 1 unit mobil double cabin yang dibakar

• Penjarahan karbon yang telah mengandung emas di area tambang

Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi tambang untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

Polda Sulut Berjanji Transparan

Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut bersama Bidang Propam terus mengusut kasus ini.

Proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan agar masyarakat mendapatkan kejelasan mengenai peristiwa yang terjadi di tambang ilegal tersebut.

"Kami meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut kasus ini. Jika ada pelanggaran, kami akan bertindak tegas tanpa pandang bulu," tutup Brigjen Pol Bahagia Dachi.

Pihak keluarga korban serta warga Desa Basaan berharap penyelidikan ini dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban.

Mereka juga meminta agar kepolisian bertindak profesional dalam menangani kasus ini serta memberikan sanksi tegas bagi anggotanya yang terbukti bersalah.(*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved