Insiden Tambang Sulut
Nama-nama Anggota Polisi Diperiksa atas Penembakan Warga di Tambang Emas Sulut, Rata-rata Brimob
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi disebut telah memberikan tembakan peringatan sebelum akhirnya terjadi penembakan yang menewaskan Fernando.
TRIBUNGORONTALO.COM – Delapan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut) kini diperiksa oleh Bidang Propam Polda Sulut terkait insiden penembakan di lokasi pertambangan Alason, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara.
Penembakan tersebut menewaskan seorang warga bernama Fernando Tongkotow, warga Desa Basaan, pada Senin (10/3/2025) dini hari.
Insiden ini terjadi saat sekelompok warga, yang diduga membawa senjata tajam, mendatangi lokasi tambang ilegal.
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi disebut telah memberikan tembakan peringatan sebelum akhirnya terjadi penembakan yang menewaskan Fernando.
Baca juga: Gubernur Gorontalo Proyeksi Program Taksi Nelayan, Sekali Melaut Potensi Pendapatan Rp 1,7 Juta
Dua warga lainnya, Christian Suwoth dan Priangan Rengkuan, mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan medis.
Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, menegaskan bahwa pihaknya akan memproses hukum setiap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran.
"Bertindak tidak sesuai dengan prosedur pasti akan kita kenakan hukuman yang seberat-beratnya, kita proses tuntas. Namun mohon juga buat masyarakat supaya bisa bersabar agar proses ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal," jelasnya saat konferensi pers, Selasa (11/3/2025).
Baca juga: Heboh Disebut Pedofil! Kim Soo Hyun Diduga Pacari Kim Sae Ron Sejak di Bawah Umur
Berikut daftar delapan anggota polisi yang tengah diperiksa oleh Propam Polda Sulut:
• Aipda HT (Yanma Polda Sulut)
• Bripka MN (Ditnarkoba Polda Sulut)
• Bripka AL (Satbrimob Polda Sulut)
• Bripka MLL (Satbrimob Polda Sulut)
• Bripka WKD (Satbrimob Polda Sulut)
• Bripka FM (Satbrimob Polda Sulut)
• Bripka HL (Satbrimob Polda Sulut)
• Bripka HS (Satbrimob Polda Sulut)
Selain pemeriksaan terhadap para anggota polisi yang diduga berada di lokasi kejadian, Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta autopsi terhadap korban.
Amarah Warga dan Aksi Pengrusakan
Insiden penembakan ini memicu reaksi keras dari masyarakat sekitar.
Setelah kabar kematian Fernando Tongkotow menyebar, lebih dari 100 warga mendatangi lokasi tambang Alason.
Dalam aksi yang terjadi pasca-penembakan, massa merusak dan membakar beberapa aset di lokasi tambang. Beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan akibat amukan warga antara lain:
• 1 unit camp pekerja yang hangus terbakar
• 2 unit sepeda motor yang dirusak
• 1 unit mobil double cabin yang dibakar
• Penjarahan karbon yang telah mengandung emas di area tambang
Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi tambang untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Polda Sulut Berjanji Transparan
Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut bersama Bidang Propam terus mengusut kasus ini.
Proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan agar masyarakat mendapatkan kejelasan mengenai peristiwa yang terjadi di tambang ilegal tersebut.
"Kami meminta masyarakat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut kasus ini. Jika ada pelanggaran, kami akan bertindak tegas tanpa pandang bulu," tutup Brigjen Pol Bahagia Dachi.
Pihak keluarga korban serta warga Desa Basaan berharap penyelidikan ini dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban.
Mereka juga meminta agar kepolisian bertindak profesional dalam menangani kasus ini serta memberikan sanksi tegas bagi anggotanya yang terbukti bersalah.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.