Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Profil 7 Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah Pertamax Oplosan, Kerugian Bisa Tembus Rp 968 T
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tujuh tersangka dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak dan produk pada PT Pertamina,
Pria lulusan manajemen ekonomi Universitas Trisakti dan Magister Business Administrasion di Oklahoma City University, Amerika Serikat (AS), itu memulai kariernya di Pertamina pada tahun 2008.
Dikutip dari akun LinkedIn miliknya, Riva memulai karier di Pertamina sebagai Key Account Officer dari tahun 2008-2010.
Kemudian, dia menjabat sebagai Senior Bunker Officer I pada tahun 2010-2015.
Selanjutnya, Riva menjadi Bunker Trader di Pertamina Energy Services selama satu tahun dari 2015-2016.
Kariernya pun terus merangkak naik ketika menjabat sebagai Senior Officer Industrial Key Account pada tahun 2016-2018.
Lalu, Riva menjabat sebagai Pricing Analyst, Market, and Product Development PT Pertamina pada tahun 2018-2019.
Riva pun mulai masuk jajaran petinggi Pertamina dengan jabatan awal sebagai VP Crude and Gas Operation hingga berujung menjadi Direktur Komersial di subholding Pertamina yaitu PT Pertamina International Shipping pada tahun 2021.
Dia lantas menjabat sebagai Corporate Marketing and Trading Director selama hampir dua tahun dari 2021-2023.
Riva baru menjabat sebagai Dirut Utama PT Pertamina Patra Niaga pada tahun 2023 menggantikan Alfian Nasution yang saat itu ditunjuk menjadi Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero).
Riva memiliki harta sebesar Rp21,6 miliar berdasarkan LHKPN miliknya yang dilaporkan ke KPK untuk periodik 2023 pada 31 Maret 2024.
Namun, lantaran tercatat memiliki utang sebesar Rp2,6 miliar, harta bersih Riva sebesar Rp18,9 miliar.
Adapun mayoritas hartanya berasal dari tiga unit tanah dan bangunan yang berada di Tangerang Selatan, Banten senilai Rp7,7 miliar.
Lalu, dia juga memiliki lima kendaraan dengan rincian dua mobil dan tiga sepeda motor dengan total nilai Rp2,9 miliar.
Riva juga memiliki aset berupa harta bergerak lainnya senilai Rp808 juta, surat berharga Rp1,5 miliar, serta kas dan setara kas Rp8,6 miliar.
2.Direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin

Mengutip dari kpi.pertamina.com, Sani Dinar Saifudin menjabat sebagai Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional.
Sani saat ini berusia 47 tahun yang tinggal di Jakarta.
Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2001
Supply Chain, Market Analysis, dan Crude Trading di PT Pertamina (Persero)
3. Vice President (VP) Feedstock PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono.

Dikutip dari berbagai sumber, Agus Purwono menjabat sebagai Vice President Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sejak April 2023 sampai saat ini.
Ia diduga, bersama Riva Siahaan dan Sani Dinar Saifuddin, melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang.
Mereka juga disebut memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum
Agus sendiri telah menempati sejumlah posisi strategis di Pertamina. Berikut rekam jejaknya.
Assistant Manager Chartered Vessel Claim (Oktober 2017 - September 2019)
Senior Analyst Sea Transportation Optimization PT Pertamina (Sep 2020 - Februari 2021);
Manager Origination & Formality PT Pertamina (Februari 2021 - September 2021);
Manager Non Crude Oil Supply (September 2021 - Agustus 2022)
4. Dirut PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi

Yoki Firnandi lahir pada tahun 1980. Pria berusia 44 tahun tersebut saat ini berdomisili di Jakarta.
Yoki Firnandi menjabat sebagai CEO PT Pertamina International Shipping sejak September 2022 silam.
Dikutip dari LinkedIn, Yoki Firnandi berkecimpung di PT Pertamina sejak 2017 lalu.
Kariernya di perusahaan minyak terbesar di Indonesia tersebut awalnya menjabat sebagai Vice President Commercial & Operation di PT Pertamina International Shipping.
Bekerja selama 2 tahun 10 bulan, Yoki Firnandi pindah ke PT Pertamina pusat dan menjabat sebagai Vice President Supply & Export Operation, Integrated Supply Chain.
Yoki Firnandi hanya bertahan 8 bulan dengan jabatan tersebut.
Pada pertengahan tahun 2020, Yoki Firnandi bergeser menjabat sebagai Director Feedstock & Product Optimization di PT Kilang Pertamina International.
Lalu pada September 2022 Yoki Firnandi naik jabatan menjadi CEO PT Pertamina International Shipping hingga saat ini.
Dikutip dari situs pertamina-pis.com, Yoki Firnandi diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.4 tanggal 26 Oktober 2022 yang dibuat di hadapan Nila Syawitri, S.H., M.Kn, seorang notaris di Jakarta.
Masih di kutip dari laman yang sama, Yoki Firnandi mendapat gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 2003.
Lalu gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya Business School, Jakarta pada tahun 2008.
Dan gelar Magister Operasi, Proyek, dan Manajemen Rantai Pasokan dari University of Manchester, Inggris pada tahun 2013.
Yoki Firinandi cukup rajin melaporkan harta kekayaannya di KPK.
Melalui situs e-LHKPN, Yoki Firinandi sudah melaporkan harta kekayaannya sejak bergabung dengan Pertamina pada tahun 2017.
Kala itu, harta kekayaannya mencapai Rp9,2 miliar tepatnya, Rp9.247.550.000.
Sejak 2017 hingga 2023, Yoki Firnandi melaporkan tujuh kali harta kekayaannya.
Menurut pantauan Tribunnews, harta Yoki Firnandi melejit pada tahun 2021 hingga 2023.
Tepatnya saat Yoki Firnandi masuk PT Pertamina International Shipping.
Kala masih di PT Kilang Pertamina International, Yoki Firnandi memiliki Rp17,3 miliar di tahun 2020.
Pada tahun 2021, hartanya naik hingga Rp21,8 miliar.
Yoki Firnandi mengantongi hampir Rp10 miliar dalam setahun.
Pada tahun 2022, Yoki Firnandi melaporkan hartanya mencapai Rp31,4 miliar.
Dan terakhir, kekayaan Yoki Firinandi naik Rp12,6 miliar dalam setahun yakni mencapai Rp44.086.800.000.
5. Beneficiary Owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Keery Andrianto Riza

Muhammad Kerry Adrianto merupakan pengusaha kelahiran 15 September 1986. Ia adalah anak dari pasangan Mohammad Riza Chalid dan Roestriana Adrianti.
Kerry pernah bersekolah di Jakarta, tetapi pada 1998 ia pindah ke Singapura bersama orang tuanya.
Selama di Singapura, ia menempuh pendidikan di United World College South East Asia (UWC SEA) selama 2000-2004.
Perjalanan pendidikannya kemudian dilanjutkan ke London, Inggris, di mana ia menempuh studi di Imperial College, University of London. Kerry masuk pada 2004 dan lulus tahun 2008 dengan gelar BSc Applied Business Management. Pada 2015, ia menikahi Atya Irdita Sardadi.
Kerry merupakan petinggi di beberapa perusahaan. Ia tercatat pernah menjadi Komisaris Utama perusahaan manajar investasi GAP Capital.
Lalu, ia merupakan Presiden Direktur di dua perusahaan, yaitu PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi dan PT Navigator Khatulistiwa.
Dua perusahaan tersebut memiliki dan mengoperasikan armada kapal tanker minyak, kapal pengangkut gas, kapal tunda, dan tongkang.
Di luar bisnis kapal, ia juga merupakan Komisaris Utama Hangtuah Jakarta. Di situs resmi klub basket tersebut, Kerry tercatat sebagai pemilik klub.
Kerry juga merupakan Presiden Direktur PT Aryan Indonesia, perusahaan yang mengoperasikan waralaba pusat rekreasi KidZania Jakarta.
6. Komisaris PT Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati
Dimas Werhaspati merupakan Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim.
Ia diketahui menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam kehidupan pribadinya, Dimas Werhaspati telah menikah Andhira Purbo pada tahun 2016.
Mengacu keterbukaan informasi terkait dengan transaksi material PT Dharma Satya Nusantara Tbk yang terbit pada tanggal 1 Novermber 2018, Dimas Werhaspati menjadi Direktur Utama PT Bima Palma Nugraha (BPN) dan PT Bima Agri Sawit (BAS).
Selain itu, dirinya juga sempat menjabat sebagai Direktur PT Kutai Inti Daya (KID).
7. Komisaris PT Jenggala Maritim dan PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadan Joede.

Gading Ramadhan Joedo dikenal sebagai pengusaha.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Gading Ramadhan Joedo menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Ia tercatat sebagai Direktur PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi sejak 2012.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak dan Komisaris PT Jenggala Maritim Nusantara.
Pria kelahiran 26 Mei ini menjadi pemilik sekaligus Presiden klub basket Amartha Hangtuah.
Gading juga disebut sebagai orang kepercayaan saudagar minyak atau The Gasoline Godfather yaitu Mohammad Riza Chalid.
Untuk diketahui, PT Orbit Terminal Merak (OT Merak) sebagai penyedia solusi penyimpanan minyak bumi independen.
Berlokasi di Merak Banten, OT Merak saat ini mengoperasikan Terminal Peti Kemas Terpadu dengan kapasitas 288.000 CBM, dengan kapasitas Dermaga gabungan hingga 115 K DWT, sebagaimana dikutip dari otm-terminal.com.
Awal Mula Terbongkar
Dilansir dari Kompas.com, kasus ini bermula dari Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 42 Tahun 2018 yang mewajibkan PT Pertamina untuk mengutamakan pasokan minyak bumi dari dalam negeri.
Artinya pemenuhan kebutuhan minyak mentah di dalam negeri mesti dipasok dari dalam negeri, begitu pula dengan kontraktornya yang harus berasal dari dalam negeri.
Namun, penyidikan Kejagung menemukan bahwa tersangka RS, SDS dan AP melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang.
Hal itu membuat produksi minyak bumi dalam negeri tidak terserap seluruhnya.
Adapun pengondisian tersebut membuat pemenuhan minyak mentah maupun produk kilang dilakukan dengan cara impor.
Selanjutnya, dalam kegiatan pengadaan impor minyak mentah oleh PT Kilang Pertamina Internasional dan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga diperoleh fakta adanya perbuatan jahat antara subholding Pertamina dengan broker.
Para tersangka diduga mengincar keuntungan dengan memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum.
Terkait hal tersebut, penyidik Kejagung kemudian memeriksa sejumlah saksi dan ahli hingga akhirnya dapat menetapkan beberapa tersangka.
Pertamina Bantah Ada Oplosan Pertalite dan Pertamax
Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan pihaknya tidak melakukan praktik upgrade blending atau pencampuran Pertalite dengan Pertamax.
Hal ini disampaikan Ega dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Ega memastikan bahwa produk yang diterima dan dijual di SPBU telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
"Baik yang dari luar negeri maupun dari dalam negeri itu kami sudah menerima RON 92. Yang membedakan adalah meskipun sudah berada di RON 90 dan 92 itu sifatnya masih base fuel artinya belum ada adiktif yang kita terima di Pertamina Patra Niaga ya," kata Ega dalam rapat.
Ega menjelaskan, Pertamina Patra Niaga mengelola bahan bakar mulai dari terminal hingga ke SPBU.
Sementara itu, proses pengangkutan bahan bakar dari kilang ke terminal dilakukan oleh kapal milik Pertamina.
"Tidak ada proses perubahan RON, tetapi yang ada itu Pertamax kita tambahkan adiktif. Jadi di situ ada proses penambahan adiktif dan proses penambahan warna. Proses inilah yang memberikan keunggulan perbedaan dalam produk," ujar Ega.
Ega menjelaskan bahwa proses penambahan aditif ini dikenal sebagai injection blending.
"Blending ini adalah proses yang common dalam produksi minyak yang merupakan bahan cair, namanya ini bahan cair. Jadi pasti akan ada proses blending ketika kita menambahkan blending ini tujuannya adalah untuk meningkatkan value daripada produk tersebut," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa setiap bahan bakar yang diterima, baik dari dalam maupun luar negeri, selalu melalui pengujian laboratorium sebelum dan sesudah bongkar muat.
"Setelah kita terima di terminal itu pun di terminal juga melakukan rutin pengujian kualitas produk di tempat-tempat Pertamina itu pun kita terus jaga sampai dengan ke SPBU," tegasnya. (*/TribunNetwork)
Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Riva Siahaan
Sani Dinar Saifuddin
Agus Purwono
Yoki Firnandi
Muhammad Keery Andrianto Riza
Dimas Werhaspati
Gading Ramadan Joede
Riza Chalid, Sang 'Raja Minyak' Jadi Tersangka Korupsi Pertamina: Masih Bebas di Luar Negeri |
![]() |
---|
Ahok Diperiksa Kejagung Hari Ini soal Kasus Korupsi Pertamina, Eks Komut: Saya Sangat Senang |
![]() |
---|
Kejagung Pastikan BBM Pertamax 'Oplosan' Hanya Sampai 2023, Minta Masyarakat Tidak Khawatir |
![]() |
---|
Fitra Eri Diperiksa Kejagung soal Kasus Korupsi Pertamina, Siapa Dia? |
![]() |
---|
Dirut Pertamina Minta Maaf soal Kasus Korupsi, Bagikan Nomor Kontak Khusus Aduan Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.