Kepiting Langka Gorontalo
Kepiting Tapal Kuda, Hewan Purba Muncul di Gorontalo Utara, Harga Darahnya Rp 213 juta per liter
Belangkas atau kepiting tapal kuda muncul di Desa Malambe, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Warna biru itu diperoleh dari hemosianin, yaitu zat tembaga yang terkandung di dalam darah tersebut.
Dikutip dari UConn, Direktur Institut Genomik Sistem UConn Rachel O'Neill mengatakan, darah kepiting tapal kuda mengandung sel-sel bergerak yang disebut amoebosit.
Amoebosit itu dapat menyerang bakteri dan menggumpalkannya seperti lem di sekeliling bakteri yang langsung menutup lubang-lubang dalam sistem peredaran darah. Karenanya, darah tersebut mampu mendeteksi adanya bakteri, meskipun dalam jumlah sedikit.
Bagian darah yang membeku itu digunakan sebagai sarana pengujian bakteri.
Tak heran, darah kepiting tapal kuda sangat berharga untuk industri farmasi dan peralatan medis.
Tanpa zat tersebut, ilmuwan kesulitan untuk mengetahui apakah obat-obatan atau vaksin mengandung bakteri, seperti E-coli atau Salmonella.
Darah kepiting tapal kuda kerap diekstrak untuk menguji kontaminasi pada setiap vaksin, larutan garam, obat suntik, alat pacu jantung, pinggul buatan, atau perangkat implan lainnya.
Pemanfaatan darah kepiting tapal kuda dalam dunia medis sudah berlangsung sejak beberapa dekade silam, yaitu sekitar tahun 1970-an.
Setiap tahun, ratusan ribu ekor kepiting tapal kuda ditangkap dan dibawa ke laboratorium di Amerika Serikat untuk diambil sebagian darahnya.
Harga darah kepiting tapal kuda bisa mencapai Rp 213 juta per liter.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Lebih Dulu dari Dinosaurus, Kepiting Tapal Kuda Bertahan Hidup hingga Kini"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.