Destinasi Gorontalo

Bendung Lomaya Bone Bolango Gorontalo Dibangun Zaman Belanda Tahun 1912, Kini Masih Berdiri Kokoh

Pantauan TribunGorontalo.com di lapangan, Sabtu (8/2/2025) sejarah singkat dibangun irigasi ini ditulis dalam sebuah batu prasasti.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com.
BENDUNGAN LOMAYA–Bendung Lomaya yang terletak di Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Bendung ini dibangun tahun 1912, selesai tahun 1920 di masa penjajahan Belanda (VOC) dengan luas area irigasi 1332 Ha. 

Sedangkan garis tegak lurus merupakan pintu air yang berfungsi memasukan air ke irigasi tersier.

Terlihat, jumlah pintu pada penahan debit air sebanyak tiga buah, terbuat dari papan setebal kurang 12 sentimeter (CM). 

Untuk menggerakkan naik dan turun digantung pada dua besi bergulir yang pada bagian atasnya roda pemutar yang memiliki drat yang cukup dalam.

Selain itu, kedua roda pemutar itu dihubungkan besi bergigi yanng di ujungnya dilengkapi besi bulat atau disebut setir.

Alat ini berfungsi sebagai pemutar untuk menggerakkan masuknya air, ini bisa dilakukan dengan tenaga manusia.

Sementara itu pada bagian pengendali air terdapat juga tiga pintu, yang memiliki jalur nya masing-masing. 

Bagian kiri irigasi tersier terdapat dua pintu namun untuk membuka dan menutupnya membutuhkan dua orang tenaga manusia. 

Sebab, masing-masing roda pemutar besi pengait harus diputar sendiri-sendiri.

Informasi yang dihimpun irigasi ini memiliki ketinggian 35 meter dari permukaan laut.

Jarak tempuh dari pusat Kota Gorontalo ke Bendung Irigasi Lomaya ini bisa dilalui menggunakan jalur darat selama 27 menit, dengan jarak 11,3 kilometer.

Untuk rute singkatnya apabila sudah menemukan Lapangan Ippot Tapa, menyusuri jalan yang berada di bagian barat Masjid Jami Al Mutathakhirin ke arah utara sampai ke tepi Sungai Bulango.

Sekitar 100 meter di sebelah barat jembatan Bulango itulah Bendung Lomaya berada.

Saat ini, banyak masyarakat sekitar yang mengambil pasir di bagian atas bawah jembatan untuk melanjutkan hidup.

Di sisi selatan tepat berada di sebelah Bendung irigasi terdapat taman yang bisa jadi spot foto dan nongkrong bagi masyarakat umum.

Selain itu banyak warga yang memancing di area sini, pada sore dan malam hari. Namun warga dilarang coba-coba mandi di area Bendung karena airnya bisa menenggelamkan. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved