Berita Nasional

Soal Reshuffle Kabinet, Dasco Sebut Prabowo Paling Paham Kinerja Menteri

Dasco meyakini bahwa Prabowo telah memiliki penilaian mendalam terhadap kinerja para menteri selama 100 hari pertama masa kerjanya.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
KOMPAS.com/Rahel
KETUA HARIAN Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (14/9/2024). RESHUFFLE: Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kans melakukan kocok ulang atau reshuffle Kabinet Merah Putih. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa keputusan terkait reshuffle atau kocok ulang Kabinet Merah Putih sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.

Dasco meyakini bahwa Prabowo telah memiliki penilaian mendalam terhadap kinerja para menteri selama 100 hari pertama masa kerjanya.

"Presiden yang mempunyai hak prerogatif. Kita serahkan kepada presiden untuk mengevaluasi atau mengambil langkah-langkah perbaikan di internal kabinet setelah 100 hari ini," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/2).

Dasco menambahkan bahwa Prabowo adalah sosok yang paling memahami kinerja para menteri Kabinet Merah Putih.

Baca juga: Sintiya Hintalo: Penulis Muda Berprestasi yang Menginspirasi Gorontalo

Sebab, para menteri tersebut bekerja langsung di bawah komandonya untuk mewujudkan janji-janji kampanye Pilpres 2024.

"Presiden tentu yang paling merasakan apakah para pembantunya sudah maksimal atau belum dalam menjalankan tugas-tugasnya," tegasnya.

Sebelumnya, Prabowo sendiri telah menyatakan sikap tegasnya terkait kemungkinan reshuffle kabinet.

Dalam acara Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2), Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan menyingkirkan menteri atau pembantu di kabinet yang dinilai tidak bekerja secara maksimal untuk rakyat.

"Kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," tegas Prabowo.

Meski demikian, Prabowo belum memberikan jawaban pasti apakah reshuffle akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

Pernyataan tersebut semakin memantik spekulasi publik mengenai kemungkinan adanya perubahan susunan kabinet setelah masa 100 hari kerja pemerintahan.

Dengan penilaian kinerja yang sedang berlangsung, semua mata kini tertuju pada langkah strategis Prabowo dalam memastikan kabinetnya bekerja optimal untuk kepentingan rakyat.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved