Ikan Purba di Gorontalo
Apa Itu Ikan Coelacanth? Spesies Ditemukan Nelayan di Gorontalo Utara
Coelacanth disebut sebagai ikan purba karena sudah ada sejak 360 juta tahun yang lalu dan diperkirakan bisa hidup hingga 60 tahun atau lebih.
Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Minarti Mansombo
Dari bagian depan ke belakang, ukuran sisik cenderung menurun atau lebih kecil.
Melanofor (sel pigmentasi warna) lebih banyak terkonsentrasi pada bagian atas tubuh ikan daripada bagian perutnya.
Sementara itu, sirip lobus punggung, daerah dubur, dan sirip lobus anus memiliki berbagai bentuk pada masing-masing spesies, walaupun pada bagian tubuh yang sama.
Baca juga: Ikan Purba Coelacanth Ditemukan di Gorontalo Utara, Diduga Sedang Hamil
Terancam punah
Meskipun ikan coelacanth masih dapat ditemukan di perairan Indonesia, namun jumlah ikan purba itu memiliki populasi yang makin menurun.
Hal tersebut karena proses pertumbuhan, perkembangbiakan, serta rendahnya kesuburan menyebabkan coelacanth rentan terhadap ancaman kepunahan.
Sementara itu, International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan spesies coelacanth ke dalam kategori vulnerable yang artinya rentan akan bahaya kepunahan.
Coelacanth hidup di zona demersal pada kedalaman 150 hingga 200 meter dengan temperatur 17-200 Celsius.
Selain itu, spesies tersebut diduga juga dapat ditemukan di lereng berbatu di perairan dalam dan gua karbonat.
Di Indonesia, coelacanth atau ikan raja laut dapat ditemukan di wilayah Sulawesi Utara, Biak dan Raja Ampat (Papua Barat).
Termasuk ikan yang Dilindungi
Secara internasional, coelacanth Indonesia atau Latimeria menadoensis termasuk dalam spesies Appendix 1 CITES yang berati tidak diperbolehkan untuk diperdagangkan.
Sejalan dengan regulasi internasional, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Jenis Ikan yang Dilindungi.
Detik-detik Nelayan Gorontalo temukan ikan Coelacanth
Beredar penampakan ikan Coelacanth atau ikan purba tak lazim ini menghebohkan warga gorontalo pada Rabu (15/1/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.