Ikan Purba di Gorontalo
Apa Itu Ikan Coelacanth? Spesies Ditemukan Nelayan di Gorontalo Utara
Coelacanth disebut sebagai ikan purba karena sudah ada sejak 360 juta tahun yang lalu dan diperkirakan bisa hidup hingga 60 tahun atau lebih.
Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Minarti Mansombo
Ikan tersebut ternyata ditangkap Oskar Kaluku, nelayan Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Banyak orang menyebut ikan mirip ikan purba Coelacanth. Saat ini ikan tersebut disebut masih diteliti pihak Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Baca juga: Identitas Korban Kecelakaan Dua Mobil di Area Perkebunan Jagung Gorontalo Utara
Ikan tersebut ternyata ditangkap Oskar Kaluku, nelayan Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Salha Kaluku, keponakan Oskar Kaluku menceritakan ikan tersebut mendekati perahu milik pamannya.
Sang nelayan kaget karena tidak pernah melihat jenis ikan tersebut. Oskar sempat mengira ikan tersebut adalah ikan sejenis goropa.
"Ikan itu ditemukan pada pukul 15:00 Wita. Awalnya ia melihat ikan sedang bermain didekat perahun. Dia pun kaget melihat ikan yang tidak pernah dilihat sebelumnya, ia pun langsung mengaitkan ganco ke ikan namun patah saking beratnya ikan. Berselang beberapa menit ikan kembali lagi dan akhirnya bisa diangkat dengan sekuat tenaga di perahu," ungkap Salha kepada TribunGorontalo.com Minggu (19/1/2025).
Katanya, sang paman berpikir ikan besar tersebut mahal harganya sehingga dia membawa pulang. Dia pun ke rumah dan memberitukan penangkapan ikan yang masih ditinggalkannya dalam perahu.
Oskar dan temannya lalu membawa ikan tersebut menggunakan sepeda motor. Saat itu ikan masih dalam keadaan masih hidup.
"Aetalah ikan ini sampai d irumah, sudah banyak orang yang mengambil gambar lalu di-posting bahkan vidio siarang langsung," katanya
"Sepupu saya yang ada di Manado melihat postingan orang-orang dan ia meminta foto dan videonya, dan dibagikan di Portal Manado (Facebook)," jelas Salha.
Saat itu juga, Mereka dihubungi seseorang peneliti sekaligus dosen Unsrat Manado untuk mengambil ikan tersebut. Tim Unsrat tiba di kampung halaman nelayan pada Kamis (16/1/2025) pukul 06:00 Wita.
"Sebelum peneiliti datang, kami sempat bingung ikan ini mau diapakan karena sudah ditanya sama warga sekitar yang sudah berusia 80 tahun, mereka juga belum pernah melihat ikan seperti ini," ungkapnya.
"Sebelum dapat info ini adalah ikan purba, kami sempat berencana untuk membuangnya, namun ketika diketahui, kami menyerahkan ikan ini kepada peneliti dari Manado," Ujar Salha.
Katanya ketika tim Unsrat datang menemui keluarga nelayan, mereka memeriksa kondisi ikan. Keluarga diberi tau bahwa ikan tersebut tidak bisa diperjualbelikan karena termasuk hewan yang dilindungi.
Menurut Salha,ketiga orang peneliti yang terdiri dari suami istri dan anaknya, "Tiga orang berbicsra seperti menggunakan bahasa Jepang," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.