Siswa Gorontalo Dibully

Dinas Pendidikan Gorontalo Beri Teguran Keras Kepsek SDN 41 Hulonthalangi Soal Dugaan Pembullyan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim, menegaskan pihaknya telah memberikan teguran kepada Kepala Sekolah tersebut.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Prailla Libriana Karauwan
kolase TribunGorontalo.com/Ariyanto Panambang
Kolase Kepala Dinas pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Senin (20/1/2025) sore dan SDN 41 Hulonthalangi 

"Saya berusaha menenangkan anak saya dan berusaha untuk ikhlas dengan itu, tapi selang dua minggu kemudian anak saya di-bully lagi," ungkap SK.

"Yang membuat saya tidak terima adalah anak saya kali ini dibully dengan ditendang, jadi saya kembali mendatangi sekolah," terangnya.

SK ingin mencari tahu terduga pelaku melalui petunjuk anaknya. Ternyata pelaku diduga merupakan anak dari guru agama di sekolah tersebut.

Hanya saja, pihak sekolah seakan meragukan kesaksian anak SK.

"Jelas-jelas anak saya sudah menunjuk langsung terduga pelaku tapi lagi-lagi diragukan sama pihak sekolah. Saya yakin anak saya tidak berbohong," paparnya.

Pihak sekolah justru menuding siswa lain sebagai terduga pelaku.

"Sekolah itu bahkan mendatangkan tiga orang di ruangan kepsek, anak saya diminta oleh kepsek untuk menunjuk siapa pelakunya, lagi-lagi anak saya menunjuk terduga pelaku yang sama," tutur SK.

"Setelah itu kepsek mengacak lagi posisi berdiri tiga terduga pelaku itu, lagi-lagi anak saya menunjuk orang yang sama, ini diulang sampai beberapa kali," tambahnya.

SK pun menyayangkan kurangnya keberpihakan pihak sekolah terhadap korban bullying.

Pasalnya, anak SK ini sudah lebih dari tiga kali mengalami kejadian serupa.

"Guru itu bilang 'yang penting tidak luka'. Kata-kata ini menyakiti hati saya. Saya menangis dan merasa sangat sedih dengan itu," ucap SK dengan air mata berderai.

Yang paling membuat SK sakit hati adalah pernyataan kepala sekolah tidak bisa menjamin anaknya bebas perundungan.

"Kepsek bilang mereka tidak bisa menjamin anak saya tidak di-bully lagi. Saya khawatir anak saya di-bully lagi, sementara mereka (siswa) cukup lama di sekolah," akunya.

Selain itu, orang tua terduga pelaku disebut tidak pernah meminta maaf kepada dirinya.

SK telah melaporkan insiden ini ke Dinas Perlindungan Anak (PPA) Kota Gorontalo.

Ia berharap mendapat keadilan dan anaknya tidak lagi menjadi sasaran bullying di sekolah. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved