Berita Internasional

Dewi Soekarno Didenda Rp 3 Miliar Gara-gara Pecat 2 Karyawan saat Pandemi Covid-19

Dewi Soekarno dikenai denda sebesar Rp 3 miliar akibat memecat dua karyawannya saat pandemi Covid-19.

Editor: Fadri Kidjab
Instagram/@dewisoekarnoofficial
Dewi Soekarno, istri Presiden Soekarno yang kini tinggal di Jepang. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Dewi Soekarno dikenai denda sebesar Rp 3 miliar akibat memecat dua karyawannya saat pandemi Covid-19.

Keputusan itu dijatuhkan oleh Pengadilan Ketenagakerjaan Jepang pada Jumat (17/1/2025).

Mengutip Kompas.com, istri mantan presiden RI, Soekarno, diwajibkan membayar denda 29 juta yen atau setara Rp3 miliar.

Diketahui, Dewi adalah istri ke-6 mantan Presiden Republik Indonesia Soekarno. Keduanya menikah pada 1962. 

Ia lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto. 

Dilansir dari Friday Digital, kasus Dewi Soekarno (84) bermula pada 4 Februari 2021 saat dirinya pulang ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman menantunya, Frits Frederik Seegers.

Oleh karena kala itu sedang marak penyebaran Covid-19—Jepang memasuki gelombang ketiga, sedangkan Indonesia mencatatkan rata-rata 10.000 kasus sehari—para pegawai khawatir Dewi kembali ke "Negeri Sakura" membawa virus corona. 

Mereka juga bertanya-tanya apakah Frits meninggal karena Covid. Apalagi, kediaman Dewi berada satu gedung dengan kantornya.

Para pegawai lalu merasa perlu menjaga jarak dengan Dewi setelah kepulangannya. Pada 12 Februari 2021 mereka meminta bekerja dari rumah selama dua minggu.

Namun, Dewi Soekarno dilaporkan marah setelah mengetahuinya. 

"Saya marah kepada kalian semua karena memperlakukan saya seperti patogen, meskipun hasil tes saya negatif. Kalian fobia corona. 

"Saya tak bisa bekerja dengan kalian yang merusak karakter saya, jadi saya rasa tidak akan ke kantor lagi," kata Dewi kepada para pegawai, menurut kutipan Friday Digital. 

Baca juga: Alasan UBM Gorontalo Masukkan Uang Transportasi dan Cenderamata dalam Rincian Biaya Wisuda Mahasiswa

“Maaf, tetapi risiko infeksi saya jauh lebih rendah daripada kalian semua. Kalian yang naik kereta dan bus. Aneh, kamu. 

Kalau kamu setakut itu, tidak usah datang. Ini benar-benar sangat merepotkan, saya merasa tidak nyaman," lanjutnya.

Pada hari setelah kepulangannya dan hari berikutnya, tak satu pun pegawai masuk kerja. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved