Program Makan Bergizi di Gorontalo
Pendapatan Kantin Sekolah Menurun 50 Persen Sejak Program Makan Bergizi Gratis Dimulai
Danrem Korem Militer 133/Nani Wartabone, Brigjen TNI Hari Pahlawantoro, menjelaskan program tersebut hari ini pertama di laksanakan di Provinsi Goront
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sejumlah pedagang di kantin sekolah mengeluhkan penghasilan mereka yang menurun drastis sejak adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah.
Seperti yang diungkapkan salah satu ibu kantin penjual nasi kuning di Sekolah SMP 8 Kota Gorontalo, Marinwati Olii.
"Iya, pendataan kita turun sekali, dari program makan siang gratis dimulai," ucapnya
Ia mengatakan bahwa, sejak adanya program makan siang bergizi itu, penghasilannya mengalami penurunan drastis.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pria di Kota Gorontalo Diciduk Polisi saat Asyik Isap Ganja di Masjid
Katanya, jika dalam satu hari omset yang dihasilkan Rp 400 ribu, kini tinggal Rp 200 ribu.
Sekarang ia terpaksa mengurasi porsi jualan nasi kuning miliknya tinggal untuk 30 orang.
Hal itu dilakukan untuk menjaga potensi kerugian lebih besar dari pendapatannya.
Padahal sebelumnya, ia bisa menyediakan 50 porsi setiap hari.
Bahkan, dengan porsi yang kini dikurangi itu, kadang-kadang semua tidak habis terjual, dan dibawa pulang di makan di rumah.
"Hari Jum'at kemarin nasih kuning tersisa banyak. Saya bawa pulang di makan di rumah," kata ia tersenyum.
Baca juga: Jumlah Korban Kebakaran Hutan di Los Angeles California Meningkat jadi 24 Orang
Meski begitu, ia tetap mengucapkan syukur dan menikmati kondisi tersebut.
Hal itu ia tidak alami sendiri, semua pedagang di kantin sekolah itu mengeluhkan hal yang sama.
Seperti Oni, pedagang snak juga mengeluhkan hal yang sama.
Ia mengatakan bahwa sejak progam makan siang bergizi gratis itu dimulai, pendapatannya ikut berdampak.
"Iya, penghasilan saya juga menurun," ujarnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.