Berita Viral
Orang Tua Murid Geruduk Rumah Kepsek, Kecewa 3 Tahun Tak Dapat Uang KIP Rp450 Ribu per Bulan
Beredar sebuah video yang sempat menjadi viral di media sosial, terlihat orang tua murid mendatangi rumah kepala sekolah meminta kejelasan.
TRIBUNGORONTALO.COM-Beredar sebuah video yang sempat menjadi viral di media sosial, terlihat orang tua murid mendatangi rumah kepala sekolah meminta kejelasan mengenai program Kartu Indonesia Pintar.
Aksi para ibu-ibu orang tua siswa itu pun viral di media sosial.
Dalam video yang dilihat dari akun media sosial Instagram @bogor.terkini, nampak ibu-ibu datang berbondong-bondong untuk melakukan aksi unjuk rasa di kediaman kepala sekolah.
Diketahui, rombongan ibu-ibu ini merupakan orang tua siswa yang anaknya sekolah di salah satu SD negeri di Parungpanjang.
Mereka terlibat cekcok dengan sosok yang diduga kepala sekolah.
Nampak pula seorang ibu-ibu yang diketahui bernama Neneng Fadilah berbicara secara gamblang mengenai pokok permasalahan yang ada.
Rupanya, orang tua siswa mendatangi rumah kepala sekolah tersebut lantaran ada indikasi penggelapan dana.
Disebutkan jika, kepala sekolah tersebut diduga telah menyelewengkan uang Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Hal itu yang membuat Neneng secara tegas menuntut pengembalian dana Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Diduga uang KIP telah diselewengkan oleh kepala sekolah selama empat tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2021 hingga 2024.
"Tadi saya sudah bertanya, tapi bapak diam saja, ternyata duit sudah tiga tahun dipakai," ucapnya, seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Pemulung di Makassar Ditangkap atas Dugaan Pelecehaan Seksual Terhadap Bocah 8 Tahun
Pada Selasa (31/12/2024) siang, kepala sekolah akhirnya memberikan klarifikasi terkait dugaan penggelapan dana program pemerintah tersebut.
Bendahara SDN yang terindikasi menyelewengkan dana KIP, Surya Syarif, mengakui kesalahan atas penggunaan dana KIP selama empat tahun terakhir.

Namun hingga kini, sejumlah orang tua siswa terus berdatangan untuk mengambil dana KIP yang belum diterima.
Orang tua siswa lainnya, Elli, mengungkapkan kekecewaannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.