Penemuan Mayat di Kota Gorontalo

Datang dari Sulut ke Gorontalo, Keluarga Wanita Jatuh di Tangga 2000 Ikhlas dan Tolak Autopsi

Keputusan ini diambil setelah melalui musyawarah keluarga yang mempertimbangkan jarak jauh dari Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, dan keikhla

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Arianto Panambang, TribunGorontalo.com
Persetujuan keluarga tak melanjutkan kasus wanita tewas jatuh di tangga 2000. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo Keluarga dari Juwita Jesica Pantow memutuskan untuk mencabut laporan polisi dan tidak melanjutkan proses autopsi terhadap jasadnya.

Juwita merupakan wanita 19 tahun yang terjatuh di kawasan objek wisata Tangga 2000, Pohe, Kota Gorontalo

Keputusan ini diambil setelah melalui musyawarah keluarga yang mempertimbangkan jarak jauh dari Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, dan keikhlasan mereka atas kejadian tragis yang menimpa Juwita.

Gerald, kakek tiri korban, mengungkapkan kepada TribunGorontalo.com bahwa keluarga berangkat dari Minsel pada pagi hari sekitar pukul 04.00 WITA dan tiba di Gorontalo sekitar pukul 10.00 WITA.

Mereka datang dengan dua mobil, terdiri dari sekitar 10 orang, termasuk ibu kandung Juwita, Estel, serta anggota keluarga lainnya.

“Juwita datang ke Gorontalo untuk berlibur bersama kekasihnya dan dua teman lainnya. Ia sebenarnya ingin pulang ke Minahasa untuk merayakan Natal, tapi keinginannya dihalangi oleh kekasihnya,” kata Gerald.

Juwita, yang merupakan anak sulung dari empat bersaudara, ditemukan meninggal dunia dengan luka di bagian dahi dan darah mengalir dari bawah matanya.

Meskipun ada tanda-tanda kekerasan, keluarga memutuskan untuk tidak melanjutkan perkara ini dan memilih untuk menguburkan Juwita sesuai pesan terakhirnya.

"Kami sudah ikhlas dan memutuskan untuk mencabut perkara ini. Jarak antara Gorontalo dan Minahasa juga jauh, dan kami percaya biarlah semua itu menjadi urusan Tuhan," ujar Gerald dengan penuh kesedihan.

Keluarga besar Juwita kini tengah menyelesaikan administrasi di RS Aloe Saboe Kota Gorontalo untuk membawa jasad Juwita pulang ke Minahasa, sesuai dengan wasiat yang telah ia tinggalkan sebelum meninggal.

Proses pemakaman direncanakan untuk dilakukan di tempat yang diinginkan Juwita, dekat rumahnya.

Sebagai informasi, Juwita Jesica Pantow, seorang wanita berusia 19 tahun asal Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, meninggal dunia pada 30 Desember 2024 setelah jatuh di kawasan objek wisata Tangga 2000, Pohe, Kota Gorontalo.

Juwita merupakan anak sulung dari empat bersaudara, anak dari pasangan Marni Panto dan Estel.

Sebelumnya, Juwita pernah menikah muda, namun pernikahannya berakhir dengan perceraian, dan ia meninggalkan dua anak yang masih kecil, berusia tiga dan empat tahun.

Setelah melalui musyawarah keluarga, pihak keluarga memutuskan untuk mencabut laporan polisi terkait kematian Juwita. Meskipun terdapat luka yang mencurigakan di tubuh korban, keluarga memilih untuk tidak melanjutkan autopsi dan memilih untuk menerima kejadian ini dengan ikhlas. 

Keluarga pun memutuskan untuk membawa jenazah Juwita ke Minahasa, sesuai dengan wasiat almarhumah yang ingin dimakamkan di dekat rumahnya.

Proses administrasi di rumah sakit pun sedang diselesaikan agar jenazah bisa segera dibawa pulang. Kematian Juwita meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama bagi ibu kandungnya, Estel, yang sangat terkejut dengan kabar duka tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved