Kaleidoskop 2024
Daftar 5 Kasus Viral Orang Hilang di Gorontalo Sepanjang 2024, Ada Pelajar hingga Nelayan
Inilah kaleidoskop daftar kasus orang hilang di Provinsi Gorontalo sepanjang 2024. Korban teridentifikasi sebagai pelajar hingga nelayan.
Penulis: Redaksi | Editor: Fadri Kidjab
Korban diketahui masih mengenakan seragam sekolah
Kronologi Penemuan Korban
Kejadian ini dilaporkan terjadi pada pukul 11.15 WITA, saat korban tengah berenang bersama teman-temannya.
Informasi awal diterima oleh petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo pada pukul 11.25 WITA dari seorang warga bernama Ibu Iin.
Lin menginformasikan bahwa pencarian awal warga sekitar belum membuahkan hasil.
Tim Rescue Pos SAR Marisa segera berangkat menuju lokasi kejadian pada pukul 11.30 WITA.
Setibanya di lokasi pada pukul 11.35 WITA, tim rescue langsung berkoordinasi dengan tim SAR setempat.
Setelah melakukan pencarian intensif, korban ditemukan pada koordinat 0°26'59.50"N - 121°57'13.32"E, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian awal.
Jasad Rizki berada sekitar 500 meter dari tempat terakhir ia terlihat oleh teman-temannya.
Viral di Media Sosial
Diberitakan TribunGorontalo.com sebelumnya, Rizki bersama enam teman sekolahnya tengah mandi di laut.
Informasi ini dibagikan oleh sebuah akun Facebook Apriyanti Maliki pada Selasa siang (17/12/2024).
Apriyanti membeberkan bahwa dirinya tengah duduk bersantai di dekat Pantai kawasan Pohon Cinta.
Namun ia tiba-tiba melihat warga setempat ramai mencari siswa.
Siswa SMP Negeri 3 Duhiadaa itu sempat mandi bersama teman-temannya
Insiden diperkirakan terjadi pada pukul 11.00 Wita, Selasa (17/12/2024).
Lima siswa kelas 3 itu disebut masih berpakaian seragam sekolah.
"Ada pakai baju sekolah dorang. Guru-guru tidak tahu," ucap suara warga yang tertangkap video live streaming Facebook.
Satu siswa dinyatakan hilang. Teman-temannya kelabakan mencari keberadaan siswa tersebut.
Masyarakat setempat turut membantu pencarian korban.
Tim Basarnas Gorontalo tiba di lokasi setelah mendapat informasi orang tenggelam.
Ada pula sejumlah anggota TNI dan Polri menyisir tempat korban terakhir kali terlihat.
Upaya itu pun berbuah hasil. Namun korban ditemukan tewas.
3. Dua nelayan di Gorontalo Utara ditemukan tewas
Pencarian dua nelayan asal Desa Molantadu, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, berakhir tragis.
Setelah dinyatakan hilang sejak dua hari lalu, jasad keduanya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pada Senin (2/12/2024).
Korban diketahui bernama Sagaf Abay (51) dan Ramdan S. Ibrahim (27). Mereka dilaporkan hilang setelah gagal kembali dari aktivitas melaut di perairan sekitar Pantai Molantadu.
Pencarian intensif yang dilakukan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo bersama tim gabungan akhirnya menemukan kedua korban di titik terakhir mereka terlihat.
Operasi SAR H+2 melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI AL, Babinsa, serta masyarakat setempat. Peralatan seperti perahu karet dan drone digunakan untuk memaksimalkan pencarian.
Kepala Desa Molantadu, Masrin T Liputo saat dihubungi TribunGorontalo.com mengungkapkan, jika kedua nelayan ini ditemukan sudah tak bernyawa.
"Penemuan itu sekitar setengah jam 12 siang tadi," kata Masrin.
Lokasi penemuan pun menurutnya masih di sekitar tempat mereka menjala ikan. Keduanya juga ditemukan di lokasi yang sama.
"Jadi ditemukan keduanya sama-sama di lokasi itu. Satu masih pake sepatu lars," katanya.
Usai ditemukan, dua nelayan ini dievakuasi ke rumah duka di desa itu. Saat ini kata Masrin dalam proses pemakanan.
"Ini sementara dikebumikan keduanya di desa," kata Masrin.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan.
Namun, kondisi cuaca yang kurang bersahabat diduga menjadi salah satu faktor.
Menurut laporan, selama operasi pencarian cuaca di kawasan tersebut cenderung berawan dengan angin kencang di beberapa waktu.
Baca juga: Alasan Utama Organisasi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo Dibekukan Sementara
4. Remaja 17 tahun asal Telaga Jaya hilang saat memancing di Danau Limboto
Rizky Djuma (17), wargaTelaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, dilaporkan hilang setelah terseret arus sungai di pintu air Danau Limboto pada Kamis (4/7/2024).
Warga setempat bersama Tim Gabungan Basarnas Gorontalo hingga saat ini masih mencari keberadaannya.
Kasi Ops Basarnas Gorontalo, Ida Bagus Nyoman Ngurah Asrama, menjelaskan kronologis kejadian.
Menurut Ida Bagus, awalnya Rizky bersama beberapa temannya pergi memancing di Danau Limboto.
Satu rekannya berdomisili di Kecamatan Suwawa, Bone Bolango.
"Menurut informasi yang kami dapatkan dari saksi mata, bahwa korban sementara memancing bersama temannya, hingga terpeleset dan terseret arus," ungkap Ida Bagus saat ditemui di kantor Basarnas Gorontalo, Jumat (5/7/2024).
Saat Rizky tercebur ke danau, arus deras langsung menyeretnya.
Teman-teman Rizky mencoba menolong tetapi arus terlalu deras. Mereka tak mampu mengejar korban.
Mereka kemudian meminta pertolongan masyarakat sekitar.
"Saksi mata (teman korban) sempat menolongnya tetapi tidak berhasil. Sehingga melaporkan kejadian itu ke aparat desa dan sampai ke kami," sambung Ida Bagus.
Atas kejadian itu, Tim Gabungan Basarnas Gorontalo pun melakukan pencarian dengan dibantu personel TNI/Polri beserta warga sekitar.
Pencarian korban sejak Kamis (4/7/2024) malam.
Namun karena terkendala penerangan dan kondisi air keruh, pencarian dihentikan.
Baru sekira pukul 06.00 Wita, Tim gabungan Basarnas Gorontalo melanjutkan pencarian hingga pukul 11.00 Wita, Jumat (5/7/2024).
"Saat ini kami sentara menghentikan dulu pencarian lanjutan, karena adanya ibadah salat Jumat," terang Ida Bagus.
Sendal Korban Ditemukan
Tim Basarnas menemukan sendal korban. Barang itu langsung diserahkan ke keluarga korban.
Tim gabungan itu menyisir Danau Limboto. Mulai dari posisi korban jatuh sampai dengan jembatan yang berdekatan dengan lokasi kejadian.
Pencarian dilanjutkan setelah salat Jumat dan akan berlangsung sampai dengan waktu yang ditentukan oleh tim pencarian korban.
Arus sungai begitu deras dan keruh membuat tim pencari kesulitan.
"Yang menjadi kendala kita itu arus yang sangat deras. Karena kejadiannya itu tepat berada di pintu air danau," tuturnya.
Adapun jumlah personel tergabung dalam tim pencarian berjumlah 52 orang. Dari instansi Basarnas Gorontalo sebanyak 18 personel, Polisi berjumlah 10 personel. Lalu asyarakat setempat sekira 20 orang, serta 4 personel TNI.
Baca juga: Buntut Oknum Satpol PP Gorontalo Viral Aniaya Pengendara Motor, Komandan: Sudah Sesuai SOP
5. Seorang nenek ditemukan tewas setelah dikabarkan hilang
Korban berhasil ditemukan di tepi pantai Biluhu, Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo pada pukul 09.01 Wita, Jumat (31/5/2024).
Tubuh korban berada sejauh 35 kilometer dari titik awal pencarian di Sungai Bulango, Kelurahan Molosipat W, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.
Warga Kota Gorontalo itu diketahui 3 hari menghilang dari rumahnya.
Menurut Kepala Kantor SAR Gorontalo, Heriyanto, korban diduga jatuh ke Sungai Bolango.
"Korban ditemukan meninggal dunia di koordinat 0°29'3.52"N-122°45'3.55"E sekitar 35 KM garis lurus dari lokasi kejadian dan langsung dievakuasi menggunakan Rib 01 Basarnas oleh Tim SAR Gabungan," jelas Heriyanto.
Sebelumnya Tim SAR gabungan membagi 4 Regu terdiri dari Basarnas, Shabara Polda Gorontalo, Polsek Kota Barat, BPBD Gorontalo, FKP3D Gorontalo, IEA Gorontalo dan keluarga korban.
Pencarian juga menggunakan K9 Polda Gorontalo dan menggunakan Drone Thermal Basarnas Gorontalo.
Hingga akhirnya Tim SAR Gabungan mendapatkan info mayat terdampar di Pantai Biluhu.
Identitas korban
Korban diketahui bernama Denari Palowa (78), warga Desa Kelurahan Molosipat, Kota Barat.
Nenek Denari awalnya dikabarkan hilang.
Keluarga Denari Palowa (78) Warga Kelurahan Molosipat W, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengaku sudah mencari nenek mereka ke seluruh tempat.
Neni Mahmud, anak nenek Denari mengatakan ibunya saat itu dalam kondisi yang tidak sehat.
Senin (29/5/2024) malam, Denari telah dimandikan dan bersiap untuk tidur.
Nenek Denari pun tidur ditemani sang cucu, Mohammad Ramdhani Hamim yang masih kelas VI Sekolah Dasar.
Nenek Denari pun ditinggalkan sendiri pada sekira pukul 19.00 WIta. Namun, Neni kaget ketika ditelpon oleh Ramdhani pada pukul 00.30 Wita.
"Ada kase tinggal pukul 19.00 Wita, tiba-tiba dia (Ramdhani) telpon bilang nenek tidak ada," ujarnya kepada TribunGorontal.com. Kamis (30/5/2024).
Keluarga pun berkumpul setelah mendapati telepon tersebut, mereka menyisir seluruh jalanan Kota Gorontalo namun nihil. Lalu mereka pun menghubungi pihak kepolisian.
"Pihak kepolisian juga turut mencari itu tengah malam," lanjutnya.
Nenek Denari disebut keluar hanya mengenakan daster berwarna jingga hitam dan tidak memakai hijab.
Nenek Denari tersebut dalam kondisi sakit, penglihatannya pun sudah berkurang.
"Baru dari dalam rumah hingga ke luar rumah pun dia tidak mampu, apalagi ke arah sungai yang sudah berapa meter itu ke sana," imbuhnya.
Lalu pada besok paginya, pihak kepolisian turut membawa anjing pelacak untuk mengidentifikasi nenek Denari.
Setelah diberikan baju Nenek Denari, anjing tersebut langsung berlari ke arah belakang rumah hingga ke tepian sungai.
"Awalnya kami tidak kepikiran di bagian belakang, tapi anjing tersebut larinya ke arah sana, mana lagi malam itu pintu di belakang terbuka," jelasnya.
Kini nenek Denari ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Seperti dugaan sebelumnya, nenek Denari jatuh ke sungai. Jasadnya ditemukan oleh warga.
Saat ini tim SAR menutup operasi pencarian. (*)
Jangan Ketinggalan Berita Peristiwa Terkini, Yuk Ikuti Halaman Facebook Tribun Gorontalo
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Viral-orang-hilang-dalam-lima-bulan-terakhir-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.