Berita Viral

Gegara Sering Dikatai 'Gila', Pria di Medan Ini Nekat Tikam 3 Bocah Tetangganya hingga Tewas

Hanya karena sering mengejek orang, bocah di Deliserdang Medan ini merenggut nyawa. Tiga bocah milik tetangga ini sering mengejek pelaku dengan kata

Kolase TribunMedan/HO
Pelaku penikaman 3 bocah di Deliserdang, mengaku tak menyesal. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Hanya karena sering mengejek orang, bocah di Deliserdang Medan ini merenggut nyawa.

Tiga bocah milik tetangga ini sering mengejek pelaku dengan kata 'Gila'.

Sehingga pelaku sudah tidak tahan dan membabat habis pakai pisau ketiga anak milik tetangganya itu.

Anak bungsu milik tetangga walaupun sudah memonoh ampun sambil berlutut tetap di tikam oleh pelaku.

Rudi Sihaloho (41) pelaku dari pembunuhan tersebut kini telah dijebloskan ke Rumah Tahanan Polisi (RTP) Polrestabes Medan.

Baca juga: UMP Gorontalo 2025 Sebesar Rp 3,2 Juta, Hanya 30 dari 6.200 Perusahaan Wajib Bayar

Ia adalah pelaku penikaman terhadap tiga bocah anak tetangganya.

Adapun identitas korban yakni, Nathan Simarmata (7), Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (1,5).

Wakapolrestabes Medan, AKBP Anhar Arlia Rangkuti mengungkapkan motif pelaku nekat menikam anak tetangganya.

"Motif sakit hati, karena yang disampaikan oleh tersangka selalu diejek-ejek," kata Anhar kepada Tribun-medan, Selasa (10/12/2024).

Meski demikian, ia mengaku pihaknya masih mendalami terkait motif lain dibalik perkara mengerikan tersebut.

"Tapi itu tentu kami dalami, proses nya akan kami lakukan pemeriksaan dan akan kami dalami lagi," sebutnya.

Baca juga: Usai Pijat Refleksi Akibat Penyakit Ini, Pria di Cengkareng,Jakarta Barat Malah Tewas

Anhar menyampaikan bahwa, informasi terakhir yang didapat ada dua orang korban yang dinyatakan meninggal dunia.

Adapun identitas yakni, Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (1,5).

Sementara, korban atas nama Nathan Simarmata masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Korban ada tiga dan kami sampaikan juga dua korban meninggal dunia," sebutnya.

Lebih lanjut, dikatanya selain mengamankan pelaku polisi juga menyita barang bukti berupa pisau yang dipakai oleh pelaku menikam korban.

"Barang bukti yang diamankan, ada pisau yang dipakai oleh pelaku," pungkasnya.

Orang tua dari ketiga bocah ini pun tak henti-hentinya menangisi kepergian anaknya dengan kondisi yang mengenaskan.

Baca juga: Arti Mimpi Kalah dalam Pilkada: Makna dan Tafsirnya

Hertawan Lawolo (31), tak henti-hentinya menangis, meluapkan kepedihan hati karena kehilangan dua anak lelakinya.

Dua dari tiga anaknya yang bernama, Nathan Simarmata (7), Owen Simarmata (4), dan Daren Simarmata (15), tewas di tangan tetangganya sendiri, Rudi Sihaloho.

Warga di Jalan Masjid Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, Sumatra Utara ini masih tak menyangka dua anaknya tewas dibunuh Rudi.

Dikutip dari Tribun Medan, Senin 9 Desember pagi, dia beraktivitas seperti biasa yakni bangun tidur, mengurus suami dan anaknya sebelum berangkat bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai perawat.

Berangkat dari rumah, tanpa perasaan aneh dia pun bekerja sebagai tenaga medis seperti biasanya.

Saat sedang bekerja, sekira pukul 11:00 WIB, tiba-tiba handphonenya berdering, karena Rinaldi Simarmata, suaminya menelepon.

Baca juga: Arti Mimpi Minum Kopi: Tanda, Makna, dan Tafsirnya

Begitu diangkat, suara Rinaldi terbata-bata saat berbicara.

Rinaldi cuma bilang anaknya tertusuk, tanpa menjelaskan detail tertusuk seperti apa.

Kemudian, telepon terputus. Sedangkan Hertawan masih tak mengerti maksud suaminya, sambil melanjutkan pekerjaannya.

Berselang beberapa menit, pesan singkat berupa video melalui WhatsApp dari Rinaldi masuk ke handphone Hertawan.

Begitu dibuka, jantung beserta aliran darah wanita beranak empat ini seakan berhenti mendadak.

Nafasnya pun seolah-olah berhenti melihat luka anaknya hingga ususnya terburai.

"Suami saya bilang, pulang dek, pulang. Tertusuk anak kita. Disitu saya gak yakin, jadi saya tanya ke suami maksud Abang apa," kata Hertawan, bercerita, Selasa (10/12/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS: UMP Gorontalo Resmi Ditetapkan Rp 3,2 Juta, Berlaku 1 Januari 2025

Melihat kondisi anaknya, Hertawan langsung mengemasi barang-barangnya dan pamit kepada atasannya untuk pulang kerja lebih awal.

Dia bergegas ke rumah sakit untuk melihat anaknya tiga anaknya yang ditusuk tetangga depan rumahnya.

Sambil gemetaran, Hertawan masih sempat meminta tolong ke RS tempatnya bekerja untuk menjemput anaknya menggunakan mobil ambulans dari RS Mitra Medika ke RS Murni Teguh Medan.

Karena tak ada ambulans, lantas suaminya, menggunakan mobil yang dipakai untuk taksi online sehari-hari dipakai untuk membawa tiga anaknya ke RS Murni Teguh.

Setibanya ke rumah sakit kedua, rupanya nyawa anak keempatnya, Daren Simarmata (2 tahun) tak tertolong lagi.

Sedangkan Owen Simarmata (4) dan Natan Simarmata (7) kemarin masih kritis.

Baca juga: Stok Beras Lokal Minim, Distributor Gorontalo Datangkan Pasokan dari Luar Daerah

"Akhirnya di rumah sakit, nyawa anak saya tidak tertolong. Kemudian anaknya yang ketiga, dioperasi di RS. Semua pertolongan dan masuk ke ruang ICU,"ungkapnya.

Sejak Senin siang, hingga Selasa hari ini Hertawan tak berhenti-henti menangisi kepergian anak keempatnya bernama Daren Simarmata.

Pada Selasa dinihari, sekira pukul 03:00 WIB, kabar buruk kembali hadir, yakni, anak ketiganya bernama Owen Simarmata (4) juga meninggal dunia menyusul sang adik.

Seketika itu, perempuan berambut sebahu ini merasakan kepedihan dan dunianya hancur mengetahui 2 anaknya tewas mengenaskan.

Tadi pagi, jasad dua anaknya dimakamkan di wilayah Marelan. 

Sampai saat ini, Hertawan masih betul-betul tidak mengira anaknya tewas mengenaskan.

Untuk makan sekadar mengisi perut mulutnya pun tak sanggup akibat kehilangan putranya.

"Saya merasa mimpi dan masih tidak percaya kalau anak saya terjadi begitu. Sampai sekarang saya tidak bisa kehilangan mereka, saya gak bisa tidur dan gak bisa makan sampai sekarang. Saya belum bisa kehilangan mereka karena keseharian, kemana-mana selalu kubawa mereka berdua."

Saat ini, Hertawan masih terus berdoa kepada tuhan supaya anak keduanya bernama Natan Simarmata (7) bisa membaik.

Ia turut ditusuk oleh Rudi Sihaloho, tetangganya. Namun masih diberi keselamatan.

Saat ini, bocah tersebut masih dirawat di RS Murni Teguh, setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri.

Baca juga: KPU Provinsi Gorontalo Sebut Batas Pengajuan Gugatan Pilkada ke MK Hanya Sampai 11 Desember

Pasangan Rinaldi Simarmata dan Hertawan berharap Rudi Sihaloho dihukum seberat-beratnya karena dengan sadis menusuk anaknya tanpa belas kasih.

"Saya berharap dia dihukum seberat-beratnya. Dan saya berdoa semoga Natan, lekas sembuh."

Tak diberi ampun

Ayah korban, Rinaldi Simarmata (29) mengungkap kronologis tragedi maut itu berdasarkan keterangan yang ia peroleh Natan.

Diketahui saat ini Natan Simarmata masih dirawat intensif.

Baca juga: 19 Januari 2025, TikTok Bakal Terancam Diblokir di AS, Diduga Aplikasi Mengacam Keamanan Nasional AS

Katanya, sebelum ditusuk dan perutnya dirobek oleh Rudi Sihaloho, Nathan sempat memelas pada pelaku.

Ia memelas dan memohon ampun supaya Rudi Sihaloho yang menghampiri sambil membawa pisau tidak menusuknya.

Bahkan, bocah berusia 7 tahun ini sudah memohon-mohon sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah Rudi.

Namun wajah memelas Natan yang diiringi rasa ketakutan mendalam tak digubris pelaku.

Dengan dinginnya, Rudi Sihaloho tetap menusukkan pisau ke Natan, lalu merobek perutnya.

"Si Rudi yah, aku dicucuknya pakai pisau. Sudah mohon-mohon aku, tapi dia gak dengar aku, langsung dicucuknya," kata Rinaldi, Selasa (10/12/2024).

Setelah menikam Natan, Rudi yang melihat kedua adiknya sedang duduk di depan teras rumah tetangga bergegas menghampiri.

Baca juga: Kronologi Lansia di Gorontalo Ditemukan Meninggal di Kebun

Di sini Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (2) juga ditusuk hingga ususnya terburai.

"Terus kulihat adik juga dicucuknya."

Gara-gara diolok-olok

paman korban, Yoko, insiden tersebut terjadi saat orang tua ketiga bocah itu sedang bekerja.

"Biasanya mereka (korban) di rumah dikunci, mungkin entah beli jajan tadi keluar," ungkap Yoko kepada Tribun Medan, Senin.

Yoko menjelaskan ketiga keponakannya sering mengolok-olok Rudi, yang diduga menjadi penyebab pelaku kesal dan melakukan penikaman.

"Penyebabnya nggak tahu, saya nggak gak kenal (sama pelaku). Katanya diejek si pelaku ini," sebutnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Nenek Raina Warga Bulota Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa di Kebun

Rudi diketahui memiliki empat anak laki-laki, dan satu di antaranya sedang bersekolah.

Setelah kejadian, Rudi menyerahkan diri ke kantor polisi dengan menggunakan sepeda.

Penanganan Kasus
Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora, menyatakan kasus ini kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan.

"Sudah kita limpahkan ke PPA Polrestabes Medan, sebab korbannya ini masih anak-anak," jelas Japri kepada Tribun Medan.

Ia menambahkan pelaku dan barang bukti telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Semuanya sudah kita serahkan tadi malam, pelaku dan juga barang buktinya," tutupnya.

Dari informasi terakhir, satu dari tiga bocah tersebut telah meninggal dunia akibat penikaman, sementara dua lainnya masih dirawat di rumah sakit

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan di Tribun-Medan.com 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved