PLN

PLN Dorong Pemerintah Dukung Industri, Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha mencontohkan bahwa selama ini, konsumsi listrik domestik cenderung didominasi kebutuhan konsumsi r

Editor: Ponge Aldi
PLN
Gelaran 15th Kompas 100 CEO Forum Powered By PLN di Jakarta, Selasa (26/11/2024). Diskusi tersebut mengangkat tema Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 persen, Sinergi Infrastruktur dan Teknologi Inovatif untuk Keberlanjutan Ekonomi 

”Bagaimana dari sisi perbankan mendapatkan kepastian kalau kebijakan pemerintah bisa berkelanjutan dan konsisten, serta bisa membantu memitigasi risiko,” ujarnya.

Selain itu, industri perbankan juga dapat berkontribusi terhadap pembiayaan inklusif dengan menyalurkan pendanaan melalui kanal distribusi, baik antarbank maupun nonbank. 

Pembiayaan tersebut, antara lain, menyasar segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Wacana pertumbuhan ekonomi 8 persen

Pada kesempatan sama, Wakil Menteri PPN/Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan, pemerintah tengah mendorong perekonomian rakyat dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen. 

Hal itu sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

RPJPN tersebut memiliki lima sasaran, mulai dari pendapatan per kapita Indonesia setara dengan negara maju, kemiskinan turun hingga 0,5-0,8 persen, hingga peran dan pengaruh di dunia internasional meningkat. 

Kemudian, peningkatan kualitas daya saing sumber daya manusia, serta penurunan intensitas emisi gas rumah kaca hingga menuju net zero emission.

Febrian mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, fondasi pembangunan nasional melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan akan semakin diperkuat. 

“Oleh karena itu, saya rasa semua pihak perlu berkolaborasi serta berkomitmen untuk berkontribusi dan berbagi peran dalam mewujudkan perencanaan tersebut dengan didukung kapasitas dan alternatif pendanaan yang kuat,” katanya.

Febrian melanjutkan, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan transformasi secara menyeluruh. 

Transformasi itu dalam dilakukan melalui pengembangan inovasi yang akan meningkatkan produktivitas, penerapan ekonomi hijau, pemanfaatan transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan mendorong perkotaan sebagai pusat pertumbuhan.

Salah satu upaya untuk mengintegrasikan ekonomi domestik adalah dengan mengoptimalkan potensi ekonomi wilayah dengan menggunakan pendekatan pembangunan berbasis koridor ekonomi. 

Sebagai contoh, koridor ekonomi Sumatera Utara (Sumut) akan diarahkan untuk mengembangkan industri berbasis sumber daya alam sekaligus sebagai hub ekonomi biru bagian barat Indonesia.

Lalu, koridor ekonomi Jawa sebagai kawasan industri berbasis inovasi, riset, dan teknologi, sedangkan koridor ekonomi Bali-Nusa Tenggara sebagai superhub kawasan pariwisata dan ekonomi kreatif Nusantara. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved