Kolam di Kawasan Malioboro Gorontalo Jadi "Surga" Baru Anak-Anak untuk Memancing

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kawasan Malioboro di Gorontalo, yang biasanya identik dengan hiruk-pikuk pedagang kaki lima dan pengunjung yang lalu lalang, kini menghadirkan pemandangan yang berbeda.

Kolam yang awalnya adalah bekas sawah yang tak ditanami, telah menjelma menjadi tempat berkumpul bagi anak-anak yang asyik memancing setiap sore.

Sejak pukul 17.30 WITA, suara riuh tawa anak-anak mulai terdengar di sekitar kolam.

Dengan alat pancing sederhana, bahkan ada yang hanya menggunakan benang dan kail seadanya, mereka mencoba peruntungan menangkap ikan kecil di kolam tersebut.

Aktivitas ini menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak yang sebelumnya hanya bermain kejar-kejaran.

Yusuf (10), salah satu anak yang sedang memancing, mengaku baru seminggu terakhir ini ikut bergabung.

“Saya lihat teman-teman bawa alat pancing, jadi saya ikut. Senang sekali, apalagi kalau dapat ikan besar,” ujar Yusuf sambil tersenyum bangga, memamerkan hasil tangkapannya berupa seekor ikan kecil.

Namun, ia menjelaskan bahwa ikan-ikan tersebut tidak dibawa pulang.

“Ikan yang dapat biasanya kami kembalikan lagi ke kolam. Kami hanya senang memancingnya,” tambahnya.

Kawan Yusuf yang duduk di sebelahnya mengangguk setuju.

“Biasanya kami hanya bermain kejar-kejaran. Sekarang bisa memancing, senang sekali!” katanya sambil terus menatap permukaan kolam, berharap umpannya segera disambar ikan.

Aktivitas memancing ini tak hanya membawa kebahagiaan bagi anak-anak, tetapi juga menarik perhatian orang dewasa yang melintas di sekitar Malioboro.

Beberapa pengunjung bahkan berhenti sejenak untuk menyaksikan tingkah lucu dan antusiasme anak-anak tersebut.

“Kalau lihat mereka memancing, rasanya ikut senang. Kadang saya juga bantu mereka bikin umpan,” ujar seorang pedagang keliling di kawasan itu sambil tersenyum.

Ia mengaku bahwa suasana Malioboro menjadi lebih hidup sejak anak-anak memanfaatkan kolam tersebut.

Kolam di Malioboro, yang sebelumnya hanya dianggap elemen dekoratif, kini memberikan fungsi sosial yang tak terduga.

Anak-anak menemukan cara baru untuk menghabiskan waktu sore mereka, sementara orang dewasa mendapatkan hiburan ringan dengan menyaksikan keseruan itu.(*)