Pilpres Amerika

Hasil Jajak Pendapat, Kamala Harris Unggul Tipis atas Donald Trump di Lowa jelang Pilpres Amerika

Berdasarkan jajak pendapat Des Moines Register/Mediacom terhadap 808 pemilih yang kemungkinan akan memberikan suara, Harris memperoleh dukungan 47 per

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
news.Sky
Kamala Harris baru-baru ini melesat jajak pendapatnya dibandingkan Donald Trump pada Pilpres 2024. 

TRIBUNGORONTALO -- Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengejutkan banyak pihak setelah berhasil unggul tiga poin dari Donald Trump dalam survei terbaru di Lowa.

Padalah ini adalah negara bagian yang sebelumnya dimenangkan Trump dengan mudah pada pemilu 2016 dan 2020.

Berdasarkan jajak pendapat Des Moines Register/Mediacom terhadap 808 pemilih yang kemungkinan akan memberikan suara, Harris memperoleh dukungan 47 persen berbanding 44 persen untuk Trump, dengan margin kesalahan sebesar 3,4 persen.

Hasil survei ini menunjukkan bahwa dukungan dari perempuan, terutama yang berusia lebih tua dan independen secara politik, menjadi kunci bagi peningkatan suara Harris di Lowa.

Ini sekaligus menjadi pembalikan tren dari jajak pendapat sebelumnya pada bulan September, di mana Trump sempat memimpin empat poin di Lowa.

Memenangkan Lowa akan memberi pemenang enam suara dari Electoral College, sedangkan total 270 suara diperlukan untuk mencapai kursi kepresidenan.

Kedua kandidat tengah mengintensifkan kampanye mereka di negara-negara bagian kunci seperti Carolina Utara, Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin, di tengah persaingan ketat menuju Gedung Putih.

Pemungutan suara dini sudah dimulai, menyusul pemilihan resmi yang akan berlangsung pada hari Selasa mendatang.

Dalam kampanye di Carolina Utara, Trump menyatakan optimismenya, "Jika kita menang di negara bagian ini, kita akan memenangkan semuanya." Ia juga mengungkapkan keyakinannya akan meraih kemenangan suara populer secara nasional kali ini, sesuatu yang gagal ia capai dalam dua pemilu sebelumnya.

Sementara itu, Kamala Harris mengadakan acara besar di North Carolina, ditemani musisi seperti Jon Bon Jovi dan Khalid.

Di tengah kampanye, meskipun sempat diinterupsi oleh pengunjuk rasa, Harris tetap mengajak masyarakat untuk menjaga demokrasi. 

"Demokrasi memang bisa rumit, inilah wajah demokrasi," ujarnya, menekankan tema kampanyenya tentang komitmen untuk menjaga perdamaian dan demokrasi, termasuk janjinya untuk menghentikan perang Israel di Gaza.

Harris juga tampil di acara komedi televisi Saturday Night Live, berhadapan dengan aktor yang memerankannya di acara tersebut.

Keduanya mengenakan pakaian identik, dan dengan canda mengajak masyarakat untuk “mengakhiri drama” politik. 

"Tetap tenang-ala dan lanjutkan-ala," ujar Harris dengan gaya yang menarik perhatian, mengajak publik Amerika untuk memilih perubahan dengan cara yang lebih damai dan stabil.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved